“Bupati jangan sampai disebut bupati omon-omon. Harus paham setiap indikator program, bukan sekadar menyebutkan,” ujarnya.
Sumber pun mengkritik program Dispora yang menargetkan satu lapangan sepak bola per desa. Menurutnya, anggaran, lahan, dan urgensi program ini harus dijelaskan terlebih dahulu.
“Dari 421 desa dan 23 kelurahan, apakah lahan sudah tersedia? Kalau tidak ada perhitungan jelas, program ini hanya halusinasi,” ujarnya.
Ia juga mempertanyakan prioritas penggunaan BPKB dan BBNKB untuk infrastruktur.
“Saya yakin tugas Pemkab berat, sehingga butuh kerja sama semua pihak. Kalau janji hanya omon-omon, rakyat akan menghujat dan nama baik pribadi serta keluarga bisa jadi korban,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (11/08/2025), belum memberikan tanggapan.(Asep Ahmad)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”