“Jangan sampai semua ini cuma jadi proyek foto dan video untuk konten kampanye. “Kalau ikannya panen, tapi harga malah nyedot dompet, percuma,”
LOCUSONLINE, GARUT — Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, akhir pekan kemarin datang ke Desa Dunguswiru, Kecamatan Limbangan, bukan cuma untuk jalan santai, tapi juga ikut panen ikan program Srikandi Biru. Katanya, ini bukan sekadar panen, tapi langkah strategis menuju Garut sehat dan kuat di tahun 2045 alias rencana 20 tahun yang harus dimulai dari sekarang. Minggu, 10 Agustus 2025
Program ini, hasil gagasan Dinas Perikanan dan Peternakan, punya misi mulia: memberdayakan perempuan tanpa bikin mereka meninggalkan peran domestik.
“Kita mau perempuan produktif, tapi tetap ibu rumah tangga. Produktifnya diatur supaya nggak bentrok sama dapur,” ujar Bupati sambil memuji potensi air melimpah di Dunguswiru.
Ikan Srikandi Biru diharapkan jadi “menu rahasia” untuk melawan masalah gizi. Karena, menurut Bupati, kekuatan generasi emas nanti tidak muncul seperti mie instan perlu proses, gizi cukup, makan cukup, olahraga cukup.
Baca Juga :
Bupati Garut Cek Kesehatan Gratis: Anak Sekolah Diperiksa, Tapi Lingkungan Tetap Sakit
Di sela acara, warga sempat bercanda bahwa dengan semua janji “cukup gizi” ini, semoga harga ikan nggak ikut naik bareng biaya hidup.
Tagar #SrikandiBersirip pun sempat ramai di medsos lokal, memelesetkan nama program ini menjadi “ikan bertenaga super yang menyelamatkan ekonomi dapur”.
Kepala Desa Dunguswiru, Dadang Kusnadi, mengaku bangga desanya jadi sorotan.
“Mudah-mudahan kunjungan ini bawa manfaat, bukan cuma foto rame-rame di pinggir kolam,” katanya, disambut tawa warga.
Kalau target 2045 benar tercapai, bukan cuma anak-anak yang sehat dan kuat tetapi juga ikan-ikan di Dunguswiru yang jadi legenda ekonomi setempat.(Suradi/Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”