“Garut kembali mencetak prestasi bukan di bidang pendidikan, tapi di jumlah anak yang sukses dikeluarkan dari sekolah: 25 ribu jiwa, lulus dari sistem tanpa ijazah“
LOCUSONLINE, GARUT – Di tengah gencarnya slogan Garut Hebat, data terbaru dari Dinas Pendidikan justru bikin bulu kuduk berdiri: lebih dari 25 ribu anak “keluar” dari sekolah, sebagian bahkan sebelum sempat foto bareng di hari kelulusan. Rabu, 13 Agustus 2025
Angka ini dipecah rapi: 12 ribu anak tak melanjutkan ke jenjang berikutnya, 13 ribu lebih resmi drop out. Alasannya klasik tapi memalukan: biaya tak terjangkau, sekolah jauh dari rumah, rombongan belajar penuh, dan fasilitas minim.
Baca Juga : Dari Korupsi ke Kursi Tersangka: Warga Garut Ditodong ! Kejari
Drakor ala Syakur–Putri: Janji Megah, Realisasi Masih di Alam Fantasi
ASN Garut Diminta Responsif Hadapi Kritik: Stop Makeup Berlebihan Saat Bos Datang
Ironisnya, di saat anak-anak ini kehilangan hak belajar, para pejabat daerah justru rajin menggunting pita peresmian dan berfoto di spanduk bertuliskan “Pendidikan Prioritas”.
Dilansir dari melintas.id, Anggota Komisi IV DPRD Garut, Putri Tantia, mengingatkan agar Pemkab tak hanya “patroli spanduk” tapi juga patroli data. “Kalau benar mau menyelamatkan masa depan, rombel harus ditambah, beasiswa harus tepat sasaran, dan fasilitas diperbaiki,” ujarnya.
Disdik Garut mengaku sudah membentuk tim verifikasi sejak awal Agustus. Namun publik masih skeptis, mengingat verifikasi di daerah ini seringkali berakhir di rak laporan berdebu, dilupakan, dan diingat lagi saat masa kampanye tiba.
Selama kebijakan pendidikan di Garut masih sebatas seremoni dan jargon, masa depan ribuan anak akan tetap menjadi dekorasi data statistik indah di presentasi, tragis di kenyataan.(Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”