“APBD Jabar 2025 masih memanjakan “beton” jauh lebih besar ketimbang pendidikan, Targetnya, 2026–2027 semua lulusan SMP bisa melanjutkan sekolah. Tapi untuk saat ini, sebagian masih menghafal rumus matematika di bawah pohon, membaca novel di pinggir lapangan, atau berdiskusi sejarah di emperan sekolah”
LOCUSONLINE, BANDUNG – Setelah lima tahun sektor pendidikan Jawa Barat seolah jadi anak tiri APBD, akhirnya pemerintah provinsi tersadar bahwa sekolah itu memang perlu ruang kelas. Sejak 2020, catatan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di Jabar nihil, nol, kosong melompong. Kini, di era pemerintahan baru, kabar “baik” datang: 2025 akan dibangun lagi. Kamis, 14 Agustus 2025
Tak tanggung-tanggung, untuk Ruang Kelas Baru (RKB), Pemprov Jabar menyiapkan Rp1 triliun. Dana ini rencananya akan melahirkan 600–900 ruang kelas lengkap dengan toilet dan mebel. “Satu titiknya sekitar Rp400 juta,” kata Wakil Ketua DPRD Jabar MQ Iswara, Senin (11/8/2025), seolah menegaskan bahwa meja dan kursi memang barang mewah di negeri yang katanya juara.
Ironisnya, sektor pendidikan baru masuk daftar prioritas setelah infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, dan penerangan jalan umum. Maklum, pendidikan tak bisa dilalui kendaraan dinas dan tak menghasilkan foto peresmian yang instagramable.
Baca Juga : Jabar Ngaku Sayang Anak, Tapi Angka Kekerasan Tetap Juara Nasional
Gubernur Jabar sebelumnya mengeluhkan mahalnya harga tanah di kota, yang membuat pembangunan SMA dan SMK tersendat. Solusinya pun cukup kreatif: membeli sekolah swasta mangkrak atau memadukan SMP dan SMA dalam satu lahan, karena rupanya konsep “hemat tanah” lebih menarik daripada “cukup sekolah”.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”