Harapan besar dititipkan: siswa bukan hanya paham hak dan kewajiban, tapi juga mampu menerapkan nilai HAM dalam kehidupan sehari-hari. Ringkasnya, pemerintah ingin melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan peduli keadilan.
Pertanyaannya: apakah penyuluhan sehari cukup untuk mengubah realitas pelanggaran HAM kecil di sekolah? Atau sekadar menambah daftar panjang acara seremonial dengan jargon besar yang sulit membumi di lapangan? (Bhegin)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”