“Alih-alih menggaungkan Pancasila dengan lantang, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin justru menciptakan istilah baru, “permuswaratan yang dipimpin oleh…,” saat membacakan sila keempat—blunder yang langsung memancing sorakan pendemo dan tawa peserta apel.”
LOCUSONLINE, GARUT – Suasana apel gabungan di Kabupaten Garut mendadak riuh pada Senin (1/9/2025), ketika Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, salah melafalkan teks Pancasila di hadapan peserta. Kesalahan terjadi saat ia membacakan sila keempat, yang seharusnya berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.”
Namun, Bupati Syakur Amin justru menyebutnya “Permuswartan yang dipimpin oleh…” sebelum akhirnya disoraki dan dikoreksi oleh sejumlah peserta yang hadir, termasuk kelompok mahasiswa yang tengah melakukan aksi unjuk rasa di lokasi.
Sontak, gelak tawa bercampur sorakan menggema di lapangan. Sebagian mahasiswa langsung meneriakkan, “Belajar lagi, Pak Bupati!” dan “Itu sila keempat, bukan silat keempat!”
Baca Juga : Tiga Anggota DPR dan Satu Metri Kena Praktik RUU Perampasan Aset
Meski sempat canggung, Syakur Amin berusaha menenangkan massa. Ia kemudian mengulangi pembacaan sila keempat dengan benar, sambil meminta maaf atas kekeliruannya.
“Ya, mohon maaf. Lidah saya agak keseleo. Tapi esensi Pancasila tetap saya pegang teguh,” ujarnya dengan senyum kaku.
Pengamat politik lokal menilai, insiden ini sebenarnya hal sepele, tetapi bisa menjadi “senjata” kritik bagi kelompok yang memang sudah kecewa terhadap kebijakan pemerintah daerah.
“Bupati itu simbol negara di daerah. Salah baca Pancasila, apalagi di forum resmi, bisa jadi blunder komunikasi. Publik jadi mempertanyakan keseriusan pejabat dalam menghayati nilai dasar bangsa,” kata Ahmad Fauzi, dosen ilmu politik di salah satu kampus Garut.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
