“Anak-anak sudah jujur curhat lewat surat. Sekarang bola panas ada di tangan Pemkab. Apakah janji Bupati akan benar-benar diwujudkan, atau nasib surat-surat itu cuma jadi “arsip digital” yang dikubur manis di aplikasi SRIKANDI?”
LOCUSONLINE, GARUT – Pagi itu, apel gabungan di Pemkab Garut mendadak jadi ajang “buka-bukaan isi hati anak-anak sekolah.” Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, Senin (1/9/2025), tidak hanya memimpin barisan ASN di Lapangan Setda Garut, tapi juga membacakan keluh-kesah polos dari bocah-bocah yang sudah lelah dengan sekolah reyot dan fasilitas serba kurang.
Acara ini dibalut manis dengan penyerahan penghargaan lomba menulis surat untuk Bupati. Surat pemenang pertama tingkat SD, karya Jovan Adi M dari SDN 1 Pakuwon, dibacakan dengan lantang. Isinya? Kritik halus nan jujur: sekolah masih banyak yang seperti film horor, WC ambyar, bangku rapuh, dan cat tembok lebih mirip efek “peeling wajah.”
Bupati Syakur mengakui isi surat anak-anak itu nyata banget. “Meskipun ada keterbatasan, kita akan bertahap memperbaiki,” katanya. Artinya, kalau anggarannya cukup ya dikerjain, kalau enggak, ya sabar dulu.
Selain janji renovasi, Bupati juga bilang akan mengetes kemampuan guru dengan Uji Kompetensi Bahasa Indonesia. “Biar kalau ngajarin anak, minimal enggak salah koma sama titik,” begitu kira-kira maksudnya.
Lalu, untuk kesehatan masyarakat, ia minta petugas lebih responsif. Alias jangan sampai warga sakit datang ke puskesmas malah disuruh pulang karena “dokternya lagi rapat.” Sementara buat urusan birokrasi, Pemkab akan dorong pakai aplikasi digital SRIKANDI. Semoga bukan cuma ganti dari kertas ke PDF, tapi bikin pelayanan lebih cepat dari antrean war tiket konser.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”