Ada pula pelatihan Smart Farming dan dukungan koperasi Merah Putih. Program ini menjanjikan pembekalan lengkap: dari pembukuan, pertanggungjawaban, sampai packaging dan digital marketing. Dalam bahasa sederhana: tak cukup bisa menanam singkong, harus bisa menjualnya dengan caption Instagram yang catchy.
“Kehadiran Bupati Garut ini sangat berarti, karena kita punya pekerjaan rumah yang sama: mengentaskan kemiskinan dan memastikan hak atas pekerjaan yang layak,” tegas Cris, seolah menutup seminar motivasi mini.
Sementara itu, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin dengan wajah penuh harapan menyambut peluang ini.
“Alhamdulillah, kita berbicara tentang strategi pengembangan, terutama untuk penyerapan tenaga kerja,” ujarnya, sambil menegaskan pentingnya sinkronisasi program pusat dan kebutuhan lokal.
Ia berharap pertemuan ini tak sekadar jadi kunjungan seremonial yang berhenti di ruang rapat berpendingin ruangan, tetapi benar-benar melahirkan peluang kerja nyata bagi warga Garut bukan hanya pelatihan dengan sertifikat menganggur.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah konkret kolaborasi antara Pemkab Garut dan Kemnaker: mencetak tenaga kerja kompeten, berdaya saing, dan tidak lagi hanya jadi penonton dalam panggung ekonomi nasional.(Suradi)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”