“Dalam dunia yang semakin kompleks, Garut menawarkan solusi sederhana: ketika kebakaran terjadi, jangan lari, tutup pakai jari.”
LOCUSONLINE, GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar apel gabungan di Lapangan Sekretariat Daerah, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (6/10/2025). Dalam kegiatan tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) melaksanakan Simulasi Penanganan Kebakaran Mandiri sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan aparatur dan masyarakat terhadap potensi bencana.
Dalam simulasi ini, petugas memperagakan berbagai teknik pemadaman api sederhana, mulai dari penggunaan jari, handuk basah, hingga pemanfaatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menegaskan pentingnya kesiapsiagaan sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana. Ia mengutip filosofi “plan for the best but prepare for the worst” sebagai pedoman bagi pemerintah dan masyarakat.
“Kegiatan (penanganan) bencana itu harus kita siapkan. Kita semua tahu, ketika tsunami terjadi di Aceh, ratusan ribu meninggal. Tapi saat hal serupa terjadi di Jepang, jumlah korban jauh lebih sedikit. Karena mereka sudah siap,” ujar Bupati.
Ia juga meminta aparatur memahami langkah-langkah penanganan bencana sederhana seperti kebakaran kecil dan gempa bumi, agar budaya siaga tidak hanya dimiliki masyarakat tetapi juga pemerintah daerah.
Kepala Disdamkar Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko, menjelaskan pentingnya edukasi pemadaman mandiri mengingat keterbatasan jangkauan armada pemadam.
“Api besar itu asalnya dari kecil dari lilin, korsleting, atau kompor. Kalau bisa ditangani mandiri, kebakaran besar tidak akan terjadi,” katanya.
Menurutnya, jangkauan mobil damkar hanya efektif dalam radius 200 meter dari akses jalan, sehingga kemampuan masyarakat menjadi faktor utama dalam pencegahan awal. Edukasi pemadaman mandiri juga telah diberikan sejak tingkat taman kanak-kanak hingga masyarakat umum.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














