“Pemimpin otoriter mudah dikenali lewat media sosial. Begitu ditanya rakyat, reaksinya spontan bukan jawaban, tapi kemarahan,” pungkas Asep.
Sementara itu, warga seperti Edi kini paham satu pelajaran penting dari politik lokal: janji politik memang manis saat kampanye tapi bisa berubah jadi nada tinggi saat ditagih.(Red)

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
Makanya rakyat harus cerdas ,dari dulu sampai sekarang orang -²yg kecil sengaja di bikin bodo,supaya tetap bisa di jadikan alat mereka waktu di butuhkan,bukan di cintai ,makanya barang yg di butuhkan akhirnya akan di tinggalkan.
Marilah dari sekarang jangan memilih asal ada uang ,ada semangkok baso ,banyak janji ,bikinlah MOU yg jelas yg bisa di pertanggung jawabkan secara hukum,walau hukum di negeri ini tidak pasti tapi kita tetap harus percaya diantara penegak hukum yg koruf ,masih ada yg baik.
Marilah belajar dari pengalaman, agar kita tidak salah langkah untuk kedepan,anak cucu kita jadi korban yg kita lakukan.
Orang yg mengejar jabatan prioritas utama pasti keuntungan ,tidak akan membela rakyat kecil.
Allah berpirman,Allah tidak akan merubah suatu kaom / negeri ,kecuali kaom /negeri itu sendiri mau berubah.
Janji manusia banyak jalur janji Allah pasti ( harus ada keyakinan di dalam hati semua yg mengaku iman dan di KTP nya Islam.
TERIMA KASIH SEMOGA BERMANPAAT.