“Garut mendapat kunjungan KPK untuk memperkuat pencegahan korupsi. Kita tentu berharap kunjungan ini tak hanya jadi sesi ceramah rutin yang berakhir dengan foto bareng dan caption “#KomitmenBersama”. Karena korupsi, sebagaimana kata KPK, bukan hanya kejahatan luar biasa tapi juga luar biasa sering terjadi.”
LOCUSONLINE, GARUT – Dalam suasana penuh wibawa dan sedikit deg-degan, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menerima kunjungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Kamis (9/10/2025). Kunjungan ini bukan operasi tangkap tangan setidaknya belum melainkan sesi “bimbingan belajar” tentang bagaimana sebuah pemerintah daerah seharusnya tidak tergelincir ke dalam lubang korupsi yang itu-itu lagi.
Di Ruang Rapat Sekretariat Daerah, Jalan Pembangunan, para pejabat duduk manis mendengarkan KPK menjelaskan ulang pelajaran lama: jangan korupsi. Bupati Syakur dengan penuh hormat menyambut tim KPK dan menegaskan bahwa Pemkab Garut memilih “pendekatan preventif”.
“Merupakan kehormatan bisa menerima KPK. Kita akan terus belajar dan berupaya sungguh-sungguh dalam pencegahan korupsi,” ujarnya, terdengar seperti mahasiswa baru yang berjanji tak akan mencontek saat ujian.
Garut Siapkan CFD & CFN: Jalan Ditutup, Ekonomi Dibuka Pariwisata Diharapkan Jalan, Sopir Tersumbat
Koordinator Satgas Direktorat Kordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK, Irawati, mengingatkan pejabat Garut bahwa Survei Penilaian Integritas (SPI) bukan sekadar kuesioner formalitas, melainkan cermin untuk melihat sejauh mana lubang bocor anggaran sudah ditambal.
“Bicara SPI itu bicara seberapa jauh risiko korupsi ditutup,” kata Irawati. Ia juga membawa kabar yang sesungguhnya bukan kabar baru: bahwa satu kasus korupsi saja bisa menimbulkan biaya sosial yang luar biasa mulai dari kemiskinan, kerusakan lingkungan, hingga harga cabe yang bikin sakit kepala emak-emak.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”