“Kasus Dina adalah potret suram kehidupan buruh ritel yang hidup dalam tekanan, tanpa perlindungan berarti. Hubungan atasan-bawahan yang seharusnya profesional berubah menjadi tragedi, dengan sungai sebagai saksi terakhir.”
LOCUSONLINE, KARAWANG – Publik kembali disadarkan bahwa kisah kriminal di negeri ini sering lebih dramatis daripada sinetron. Penemuan jasad perempuan di Sungai Citarum, Selasa (7/10/2025), sempat jadi misteri. Namun dalam waktu kurang dari 48 jam, tabir terbuka: korban adalah Dina Oktaviani (21), karyawati minimarket, yang dibunuh secara keji oleh atasannya sendiri orang yang seharusnya jadi tempat curhat, bukan akhir hidup.
Pagi itu, warga Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, dikejutkan dengan sosok perempuan tanpa identitas mengapung di sungai. Bukan iklan sabun, tapi jasad manusia dalam kardus. Polisi bergerak cepat kecepatan yang jarang terlihat dalam urusan jalan rusak atau pelayanan publik, tapi bisa sangat efektif saat kasus kriminal viral.
Rabu (8/10), hanya sehari setelah penemuan jasad, polisi menangkap Heryanto (27), kepala toko tempat Dina bekerja. Penangkapan berlangsung mulus, tanpa adegan kejar-kejaran karena pelaku, ironisnya, tetap bekerja seperti biasa di Rest Area KM 72A, seolah tidak ada kardus berisi jasad yang hanyut di sungai.
Dari hasil penyelidikan, kronologi dimulai Minggu (5/10). Heryanto mengajak Dina ke rumahnya di Purwakarta dengan kedok ingin “mendengar curhatan patah hati”. Tapi yang terjadi jauh dari drama romantis Dina dicekik hingga tewas, kemudian barang berharga miliknya diambil.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
