LOCUSONLINE, GARUT – Hujan deras disertai material lumpur menerjang Kampung Cipulus, Desa Parakan, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025). Akibatnya, enam unit rumah warga rusak dan puluhan lainnya terendam lumpur setinggi lutut orang dewasa.
Kapolsek Samarang, Ajun Komisaris Hilman Nugraha, mengatakan peristiwa terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Samarang sejak sore. Aliran air dari perbukitan membawa lumpur dan material tanah hingga masuk ke pemukiman warga.
“Hujan deras membawa material lumpur di Kampung Cipulus menyebabkan banyak rumah terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. Enam rumah di antaranya mengalami rusak berat,” ujar Hilman, Rabu malam.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, beberapa perabotan rumah tangga milik warga rusak dan terpaksa dievakuasi.
Anggota Polsek Samarang bersama aparatur desa dan warga setempat langsung melakukan gotong royong membersihkan lumpur sisa banjir dari rumah-rumah yang terdampak. Petugas juga mengevakuasi barang berharga ke tempat yang lebih aman.
“Kami bersama warga bergotong royong membersihkan rumah dan lingkungan agar situasi kembali normal,” tambah Hilman.
Baca Juga : Garut Siaga, Alam Siap Menguji: Antara Apel, Bencana, dan Budaya Panik Mendadak
Kepolisian mengimbau masyarakat di wilayah perbukitan agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan tanah longsor, mengingat curah hujan di Garut masih tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Sementara di Kabupaten Ciamis, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan menutup akses jalan nasional di Kecamatan Sindangkasih. Peristiwa ini juga mengakibatkan robohnya papan reklame di sekitar lokasi.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, menjelaskan kejadian berlangsung pada Rabu sore dan sempat membuat lalu lintas dari Bandung menuju Ciamis serta arah sebaliknya macet total.
“Kami mendapat laporan adanya pohon tumbang menimpa jalan nasional di Sindangkasih. Jalur Bandung–Ciamis menuju Banjar sempat tidak bisa dilalui kendaraan,” kata Ani.
Petugas BPBD bersama TNI, Polri, dan warga segera mengevakuasi pohon tumbang untuk membuka kembali akses jalan. Sekitar dua jam kemudian, kendaraan sudah dapat melintas meski dengan kecepatan terbatas.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














