Bandung

Operasi Sapu-sapu di TPS Ciwastra: Tujuh Armada Disiapkan, Tapi Sampah Terus Datang Sambut Tamu

rakyatdemokrasi
×

Operasi Sapu-sapu di TPS Ciwastra: Tujuh Armada Disiapkan, Tapi Sampah Terus Datang Sambut Tamu

Sebarkan artikel ini
Operasi Sapu sapu di TPS Ciwastra Tujuh Armada Disiapkan, Tapi Sampah Terus Datang Sambut Tamu

[locusonline.co, Bandung] – Pemandangan memprihatinkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Ciwastra, Bandung, yang beberapa hari terakhir ini disuguhi gunungan sampah setinggi 527 meter kubik, akhirnya mulai tersentuh. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mengerahkan “pasukan” khusus berupa tujuh armada pengangkut untuk memulihkan wajah TPS yang nyaris kolaps tersebut.

Sejak Senin (17/11/2025) pagi, tujuh armada andalan DLH telah beroperasi maksimal. Pasukan ini terdiri dari 3 unit truk sampah raksasa tipe Toronton D-T berkapasitas 25 meter kubik, 2 unit Dump Truck 12 meter kubik, dan 2 unit Loader Hauler 12 meter kubik yang berfungsi sebagai “pemadat” dan “pemuat” cepat.

tempat.co

“Total sampah yang berhasil kita evakuasi hari ini mencapai 123 meter kubik,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 (PPLB3) DLH Kota Bandung, Salman Faruq, di lokasi. “Dengan begitu, tumpukan yang tadinya mencapai 527 meter kubik kini tersisa 404 meter kubik.”

Meski demikian, pertarungan belum usai. DLH berjanji akan melanjutkan operasi penyelamatan ini pada Selasa (18/11/2025) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, hingga tumpukan sampah benar-benar rontok dan TPS kembali bernapas lega.

Perang Melawan Sampah: Antara Evakuasi dan Arus Tanpa Henti

Di balik gemuruh mesin truk yang bekerja siang dan malam, ada realitas pahit yang diungkapkan oleh para pedagang di sekitar pasar. Menurut Asep, seorang pedagang yang setiap hari menyaksikan “drama” ini, upaya pengangkutan seolah berbanding lurus dengan laju sampah baru yang terus berdatangan.

“Pengangkatan sehari sekali, tapi yang buangnya nonstop 24 jam,” keluh Asep dengan nada setengah bercanda, setengah frustrasi.

Ia menuturkan, TPS Ciwastra yang seharusnya melayani aktivitas pasar, telah berubah menjadi “magnet” sampah untuk warga sekitar dan bahkan beberapa kelurahan lain di wilayah Ciwastra. Banyak yang memilih untuk membuang sampahnya di lokasi ini, entah karena lebih dekat atau karena fasilitas di tempat mereka sudah tidak memadai.

Hal inilah yang menciptakan siklus yang tampaknya tak berujung: DLH mengangkut, masyarakat membuang lagi. Volume sampah kerap melonjak drastis hanya dalam hitungan beberapa jam setelah pengangkutan selesai, membuat upaya rutin terasa seperti menebak angka lotre.

Solusi Sementara vs. Perubahan Pola Pikir Jangka Panjang

Menyikapi kondisi ini, DLH Kota Bandung menegaskan bahwa operasi penyelamatan hanyalah solusi sementara. Akar masalah sesungguhnya terletak pada disiplin masyarakat dalam membuang sampah dan kekurangan pengawasan di kawasan tersebut.

“Penanganan tumpukan sampah harus dibarengi dengan disiplin pembuangan dari masyarakat dan pengawasan kawasan yang ketat,” tegas perwakilan DLH. “Dengan kondisi TPS yang menerima buangan tanpa henti, pengendalian volume butuh kerja sama seluruh pihak.”

DLH berencana akan melakukan koordinasi lebih intensif dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk memberikan edukasi kepada warga. Selain itu, patroli pengawasan juga akan ditingkatkan untuk mencegah pembuangan sampah liar yang menjadi pemicu utama masalah ini.

Dampak Lebih Besar dari Sekadar Tumpukan Sampah

Tumpukan sampah di TPS Ciwastra bukan sekadar masalah estetika. Selain mengganggu kenyamanan para pedagang dan pengunjung pasar, gunungan sampah juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius. Bau yang tak sedap, menjadi sarang nyamuk dan hama penyakit lainnya, serta risiko pencemaran air tanah adalah ancaman nyata yang mengintai jika masalah ini tidak segera dituntaskan.

Upaya lanjutan akan terus dilakukan DLH hingga kondisi TPS Ciwastra benar-benar kembali normal. Namun, keberhasilan jangka panjang tidak hanya bergantung pada seberapa banyak armada yang dikerahkan, melainkan pada seberapa besar kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan. Tanpa perubahan perilaku, “Operasi Sapu-sapu” kali ini mungkin hanya akan menjadi babak pertama dari sebuah serial yang tak akan pernah tamat. (**)

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow