“Situasi ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang cukup signifikan. Ada Siklon Tropis Senyar di Selat Malaka, dan Siklon Tropis Koto di Laut Filipina,” kata Teguh.
Dengan dua siklon ini, Jawa Barat resmi masuk mode surprise weather season cuacanya abstrak, tapi akibatnya sangat konkret.
Peringatan datang berlapis, imbauan disiarkan berkali-kali, dan masyarakat sekali lagi diminta bersiap. Sebab selama bertahun-tahun, bencana di Jawa Barat bukan lagi soal “apakah terjadi”, melainkan “kapan datangnya” dan “siapa yang kebagian fotonya viral lebih dulu”.
Pada akhirnya, peta kerawanan BPBD memang selalu diperbarui. Hanya saja, warga berharap suatu hari nanti peta itu berubah warna bukan karena bencana makin luas, tetapi karena penanganannya akhirnya tuntas dan bukan cuma tuntas di konferensi pers.*****

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”












