LOCUSONLINE, PURWAKARTA – Distribusi Bantuan Pangan (BANPANG) alokasi Oktober–November di Kelurahan Sindangkasih berlangsung mulus, mulus seperti jalan tol yang cuma ada di baliho. Setiap warga tidak mampu menerima paket standar kebahagiaan rakyat miskin versi pemerintah 20 kg beras + 4 liter minyak.
Lurah Sindangkasih, Muhamad Hasan Amin, didampingi Kasi Kesos dan operator Topan Dikri Maulana, menyampaikan pendistribusian berjalan 1–5 Desember, total penerima 1.635 KPM.
Mereka bekerja dari pagi sampai larut malam, bahkan sebagian lanjut sampai subuh. Bukan karena lembur minta tambahan insentif, tapi karena kalau berhenti sejam, antrean pindah ke dimensi lain.
Topan mengaku selama lima hari ini menjaga warga bak security konser Coldplay, siap jaga, siap senyum, siap ditanya ribuan kali “Minyaknya masih, Pak?”
Ia menyebut pelayanan berjalan tulus dan mulus. Terjemahan bebasnya warga puas, petugas tipes tinggal menunggu waktu.
Baca Juga : Golkar 61 Tahun Antara Doa, Pantun, dan Panggung Kekuasaan
Pantauan di lokasi, pendistribusian masih berlangsung hingga larut malam Jum’at. Seorang lansia hadir ditemani RT setempat. RT-nya datang bukan sekadar nganter, tapi juga jadi saksi hidup bahwa rakyat miskin masih benar-benar ada, bukan sekadar grafik di BPS.
Dede (55), salah satu penerima bantuan, menyampaikan rasa syukur penuh diplomasi ekonomi.
“Teruntuk Presiden Prabowo Subianto, terimakasih. Ini bikin saya tersenyum di tengah himpitan hidup,” ucapnya.
Dede pulang sambil membawa beras dan minyak, dibantu putranya Ryan (17) yang membungkuk sopan layaknya aktor sinetron yang baru lulus pesantren. Senyumnya cerah, mungkin karena tahu malam itu ia tidak perlu makan mi instan polos tanpa topping.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”












