[Locusonline.co, Bandung] – Hujan turun, air naik. Begitu kira-kira gambaran yang kerap terjadi di wilayah RW 11 dan RW 12 Kelurahan Gumuruh, Kota Bandung. Kondisi ini kembali menjadi sorotan setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan monitoring lapangan di kawasan yang dikenal rawan banjir tersebut.
Lurah Gumuruh, E. Sirojudin, menyampaikan bahwa pemantauan difokuskan pada titik-titik yang selama ini berulang kali tergenang air setiap kali hujan turun dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Salah satu lokasi yang ditinjau berada di sekitar eks kawasan pabrik garmen yang kini telah beralih fungsi menjadi kawasan kuliner. Di area tersebut, genangan air kerap menutup akses jalan hingga jembatan di sekitarnya.
“Setiap hujan, di lokasi itu selalu banjir. Bahkan jembatannya sampai tidak terlihat karena tertutup air,” ujar Sirojudin, Sabtu.
Alih Fungsi Lahan Disorot, Drainase Jadi PR
Menurut Sirojudin, kawasan tersebut sebelumnya dirancang sebagai area industri. Namun, perubahan fungsi menjadi kawasan kuliner membuat sistem lingkungan, terutama drainase, perlu ditinjau ulang agar sesuai dengan aktivitas baru yang lebih padat.
“Dulu kawasan ini pabrik garmen. Sekarang sudah menjadi kawasan kuliner. Artinya, harus ada penyesuaian dalam pengelolaan lingkungan, terutama aliran air,” jelasnya.
Monitoring lapangan tersebut turut dihadiri langsung oleh Wali Kota Bandung bersama jajaran terkait. Pemkot Bandung, kata Sirojudin, berkomitmen untuk tidak tinggal diam dan segera mencari solusi bersama pengelola kawasan.
“Tadi juga sudah ditinjau langsung oleh Wali Kota bersama jajaran. Ke depan kami akan berkomunikasi dengan pengelola kawasan tersebut. Kami sama-sama mencari solusi,” katanya.
Pemkot Mulai Klarifikasi Perizinan
Sebagai langkah lanjutan, pihak kelurahan dijadwalkan akan mulai berkomunikasi dengan pengelola kawasan pada Senin mendatang. Fokus pembahasan meliputi klarifikasi perizinan alih fungsi lahan serta upaya konkret agar banjir tidak terus berulang.
Langkah ini dinilai penting mengingat kawasan tersebut kini menjadi pusat aktivitas warga, khususnya pada sore hingga malam hari.
Keluhan Warga Lain Juga Ditindaklanjuti
Tak hanya banjir, Pemkot Bandung juga melanjutkan tindak lanjut terhadap laporan warga di wilayah lain. Monitoring berikutnya diarahkan ke RW 1 Kelurahan Gumuruh, yang sebelumnya menyampaikan keluhan terkait Penerangan Jalan Umum (PJU).
Pemkot Bandung memastikan seluruh laporan warga akan ditangani secara bertahap melalui survei lapangan, koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), serta pengambilan keputusan berbasis kondisi riil di lapangan.
Komitmen Kurangi Risiko Banjir
Upaya monitoring dan tindak lanjut ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Bandung dalam meningkatkan kesiapsiagaan wilayah, khususnya di kawasan dengan aktivitas tinggi dan potensi risiko banjir.
Dengan penataan lingkungan yang lebih tepat, Pemkot berharap persoalan banjir di Gumuruh tidak lagi menjadi agenda tahunan setiap musim hujan. (**)













