LOCUSONLIN, GARUT – Garut tampaknya sedang serius-serius santai mengejar status baru bukan cuma kota dodol dan domba, tapi juga kota ide. Hal itu terlihat dalam gelaran Kreatif Karya Kultur 2025 yang dirangkai dengan Pelantikan Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Garut, Sabtu malam (20/12/2025), di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota. Jalanan yang biasanya akrab dengan lalu lintas padat, malam itu berubah jadi panggung kreativitas.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin, didampingi Wakil Bupati Putri Karlina, hadir langsung menyaksikan “unjuk gigi” para pelaku ekonomi kreatif. Syakur memberi kredit khusus pada Putri Karlina yang dinilainya berhasil menggerakkan potensi kreatif Garut dalam waktu relatif singkat sebuah capaian yang di birokrasi biasanya butuh waktu lebih lama dari antrean layanan publik.
“Harapannya ada ekosistem yang saling menguatkan, antara pelaku ekonomi, pemerintah, bisnis, NGO, dan media dalam kerangka pentahelix, supaya Garut benar-benar jadi Garut yang kreatif,” ujar Syakur.
Ia bahkan melempar wacana mendesain ulang ruang publik seperti Car Free Day agar tak sekadar jadi arena jalan santai, tapi juga rumah ide-ide segar warga.
Putri Karlina, yang dikenal sebagai pegiat ekonomi kreatif, menegaskan dirinya siap jadi “backup paling kuat” bagi pelaku ekraf Garut. Menurutnya, ekonomi kreatif bukan cuma soal cuan, tapi soal efek domino kesejahteraan. “Kalau ekraf tumbuh, masyarakat tumbuh. Menyejahterakan diri sendiri, sekaligus orang lain,” tegasnya.
Dari pusat, Sekretaris Menteri Ekonomi Kreatif RI Dessy Ruhati membawa kabar manis sektor ekraf per 1 Desember 2025 menyumbang 7 persen PDB nasional atau sekitar Rp1.600 triliun, sekaligus menyerap 27,4 juta tenaga kerja angka yang bahkan melampaui target 2026.
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
