BisnisNews

Habis IPO, Terbitlah Right Issue! INET Panggil Rp 2,9 Triliun dari Investor, Apakah Anda Mau ‘Disuntik’ Lagi?

rakyatdemokrasi
×

Habis IPO, Terbitlah Right Issue! INET Panggil Rp 2,9 Triliun dari Investor, Apakah Anda Mau ‘Disuntik’ Lagi?

Sebarkan artikel ini
Habis IPO, Terbitlah Right Issue INET Panggil Rp 2,9 Triliun dari Investor, Apakah Anda Mau Disuntik Lagi locusonline featured image

[Locusonline.co, Jakarta]— Hanya berselang beberapa bulan sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), raksasa infrastruktur digital di bawah bendera Sinar Mas, sudah memutar otak besar. Mereka tidak hanya ingin berkembang, tetapi ingin tumbuh dengan skala yang mengubah peta permainan.

Pada 22 Desember 2025, perseroan resmi mengumumkan efektifnya Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau right issue pertama mereka. Ini bukan sekadar aksi korporasi rutin, melainkan salah satu right issue terbesar di sektor infrastruktur digital tahun ini, dengan target menggaet dana segar hingga Rp 2,935 triliun.

tempat.co

1. Skema “3 Banding 4”: Rahasia Peluang (atau Risiko) bagi Pemegang Saham Lama

Bagi investor publik, skema right issue INET adalah permainan angka yang harus dipahami dengan sangat teliti sebelum memutuskan. Berikut adalah analisis struktur dan implikasinya:

Aspek SkemaDetailAnalisis & Implikasi untuk Investor
Rasio HMETD3:4Sangat agresif. Setiap pemegang 3 saham lama berhak membeli 4 saham baru. Ini memberi peluang besar untuk menambah kepemilikan, namun juga membutuhkan modal tambahan yang tidak kecil.
Harga PelaksanaanRp 250 / sahamHarga ini jauh di atas nilai nominal Rp 10, menunjukkan premium. Dibanding harga pasar terakhir INET (sekitar Rp 330-350), ini adalah diskon 25-30%, yang menarik secara teori. Namun, investor harus menghitung apakah diskon ini cukup untuk mengkompensasi risiko dilusi.
Target DanaRp 2,935 TriliunAngka yang sangat besar, mengindikasikan ekspansi kapital intensif. Menunjukkan ambisi INET untuk bukan sekadar bertahan, tetapi mendominasi.
Pembeli SiagaPT Abadi Kreasi Unggul NusantaraKehadiran standby buyer ini adalah jaminan kesuksesan right issue. Ini mengurangi risiko kegagalan penawaran, tetapi juga memberi sinyal bahwa grup Sinar Mas siap mengambil alih porsi besar jika investor publik ragu-ragu.

2. “Bonus” Waran Seri II: Manisnya untuk Investor yang Sabar

INET tidak sekadar menawarkan saham baru. Setiap pembelian 50 saham dari right issue ini akan disertai dengan 9 Waran Seri II yang dapat dieksekusi dengan harga Rp 300 per waran.

Apa Artinya? Waran ini adalah opsi beli jangka panjang. Investor memiliki hak untuk membeli saham INET di masa depan (13 Juli 2026 – 13 Juli 2028) dengan harga tetap Rp 300, terlepas dari berapa harga pasar saat itu. Jika harga INET di atas Rp 300 pada 2026-2028, waran ini menjadi sangat berharga. Ini adalah insentif tambahan untuk menarik investor jangka menengah-panjang yang percaya pada prospek pertumbuhan INET pasca-ekspansi.

3. Membedah Tujuan Dana: Bukan untuk “Nafas”, Tapi untuk “Lari Marathon”

Penggunaan dana Rp 2,9 triliun ini yang paling menarik dianalisis. Dana ini bukan untuk menutupi kerugian atau membayar utang, melainkan murni untuk ekspansi strategis:

  1. Penyertaan Modal ke PT GPI: GPI adalah anak perusahaan yang fokus pada Fiber To The Home (FTTH) atau jaringan internet kabel serat optik hingga ke rumah. Ini adalah tulang punggung internet masa depan.
  2. Pembangunan Jaringan FTTH: INET sedang dalam “perang fiberisasi” melawan pemain seperti ICON+ (ISAT), Biznet, dan MNC Play. Dana ini akan dipakai untuk memperluas jaringan ke wilayah-wilayah baru dan memperdalam penetrasi di wilayah existing.
  3. Kebutuhan Modal Kerja: Untuk operasional ekspansi yang masif, seperti sewa menara, biaya pemasangan, dan perawatan jaringan.

Dengan kata lain, INET sedang membangun “jalan tol data” mereka sendiri. Jika berhasil, mereka tidak hanya jadi penyedia infrastruktur pasif, tetapi punya aset strategis yang nilainya akan terus naik seiring dengan ledakan data di Indonesia.

4. Analisis Pro & Kontra: Mengapa Anda Harus (atau Tidak Boleh) Ikut Serta?

Alasan untuk BERPARTISIPASI (Bull Case):

  • Diskon Harga: Mendapat saham dengan harga di bawah harga pasar adalah peluang yang jarang.
  • Mempertahankan Kepemilikan: Jika tidak ikut, kepemilikan Anda akan terdilusi sangat signifikan karena rasio 3:4 yang besar. Porsi suara dan klaim atas dividen masa depan akan menciut.
  • Eksposur ke Growth Story: Anda membeli tiket untuk masa depan INET sebagai pemain infrastruktur digital utama. Jika strategi FTTH berhasil, valuasi perusahaan bisa melonjak.
  • Bonus Waran: Waran Seri II adalah “permainan gratis” yang berpotensi memberi keuntungan tambahan di masa depan.

Alasan untuk TIDAK BERPARTISIPASI atau HATI-HATI (Bear Case):

  • Butuh Modal Tambahan Besar: Untuk investor ritel dengan modal terbatas, memenuhi hak HMETD bisa memberatkan. Jika tidak mampu, mau tidak mau akan terdilusi.
  • Dilusi Jangka Pendek: Penerbitan 12,8 miliar saham baru akan meningkatkan jumlah saham beredar secara drastis. Ini biasanya memberi tekanan pada harga saham dalam jangka pendek karena supply meningkat.
  • Ekspansi Berisiko: Membangun jaringan FTTH membutuhkan waktu, biaya tinggi, dan persaingan sengit. Tidak ada jaminan INET akan langsung meraih market share dan profitabilitas yang diharapkan.
  • Harga Eksekusi Waran yang Lebih Tinggi: Harga eksekusi waran (Rp300) lebih tinggi dari harga right issue (Rp250). Ini membutuhkan keyakinan bahwa harga saham akan melampaui Rp300 dalam 2-3 tahun ke depan.

5. Jadwal Penting & Kesimpulan Strategis

  • Cum HMETD: 2 Januari 2026 (terakhir dapat hak).
  • Ex HMETD: 5 Januari 2026 (mulai diperdagangkan tanpa hak).
  • Perdagangan & Pelaksanaan HMETD: 8 – 22 Januari 2026 (periode untuk menggunakan hak beli Anda).

Kesimpulan:
Right issue INET adalah aksi strategis berisiko tinggi, berpotensi imbal tinggi. Ini adalah langkah berani dari perusahaan yang ingin “sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui”: memperkuat modal, mendanai ekspansi besar-besaran, dan mengikat investor jangka panjang dengan waran.

Bagi Investor: Keputusan untuk ikut atau tidak harus didasarkan pada keyakinan terhadap visi manajemen, kemampuan keuangan pribadi untuk menambah modal, dan tolerance terhadap risiko dilusi serta volatilitas jangka pendek. Jika Anda percaya pada masa depan infrastruktur digital Indonesia dan kemampuan eksekusi Sinar Mas Group, right issue ini bisa jadi pintu masuk yang menarik. Jika tidak, bersiaplah untuk melihat porsi kepemilikan Anda menyusut. (**)

Pertanyaan kritis yang harus Anda jawab: Apakah Anda percaya Rp 2,9 triliun ini akan mengubah INET menjadi raksasa fiber optic Indonesia, ataukah ini hanya suntikan modal yang akan mengencerkan saham Anda tanpa hasil yang nyata?

Tinggalkan Balasan

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow