LOCUSONLINE, GARUT – Ketersediaan Air dan Infrastruktur Tantangan Pemkab Garut: Kabupaten Garut menargetkan produksi jagung mencapai 513.000 ton pada tahun 2025. Namun, target ambisius tersebut terhadang oleh ketersediaan air yang cukup menjadi faktor krusial.
Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ardhy Firdian, mengatakan keberhasilan panen jagung sangat bergantung pada kondisi cuaca.
“Kita masih sangat tergantung pada kondisi cuaca. Jika curah hujan mendukung, insya Allah target produksi bisa terealisasi,” kata Ardhy, Kamis (6/2/2025).
Untuk mendukung target produksi tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Garut mengandalkan 260 penyuluh pertanian yang tersebar di berbagai desa. Penyuluh ini berperan dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada petani terkait teknik budi daya yang baik, penggunaan pupuk yang efisien, serta pengelolaan air yang optimal.
“Penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam mendampingi petani agar dapat menerapkan teknologi pertanian yang lebih baik. Dengan teknik yang tepat, produktivitas lahan bisa lebih optimal, bahkan di tengah tantangan perubahan iklim,” jelas Ardhy.
Lebih lanjut, ia menambahkan penyuluh juga membantu petani dalam mengantisipasi serangan hama dan penyakit tanaman yang kerap menjadi kendala dalam produksi jagung. Dengan pendekatan yang berbasis data dan pengalaman lapangan, para penyuluh dapat memberikan solusi yang lebih tepat bagi para petani.
Selain aspek teknis pertanian, Ardhy juga menyoroti potensi besar jagung Garut di pasar. Menurutnya, jagung dari Kabupaten Garut memiliki daya jual yang tinggi karena kualitasnya yang baik serta permintaan yang terus meningkat, baik dari industri pakan ternak maupun kebutuhan konsumsi manusia.
