Edukasi/TipsJawa TimurLifestyleMoralNewsPendidikan

Konsep Kurikulum Cinta Sebagai Solusi Atas Permasalahan Kemanusiaan Diprkenalkan Kemenag di Ramadhan Global Camp UIN Malang

Bhegin Syah
×

Konsep Kurikulum Cinta Sebagai Solusi Atas Permasalahan Kemanusiaan Diprkenalkan Kemenag di Ramadhan Global Camp UIN Malang

Sebarkan artikel ini
Konsep Kurikulum Cinta Sebagai Solusi Atas Permasalahan Kemanusiaan
foto Ilustrasi AI by locusonline

LOCUSONLINE, MALANAG – Kementerian Agama (Kemenag) memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta sebagai solusi atas permasalahan kemanusiaan kepada mahasiswa UIN Malang yang berasal dari berbagai negara, termasuk Eropa, Timur Tengah, ASEAN, dan Amerika, dalam gelaran Ramadhan Global Camp. Minggu, 9 Maret 2025

Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, menyampaikan bahwa tidak ada alasan bagi makhluk hidup di dunia untuk tidak saling mencintai. “Kita tidak bisa mencapai keberhasilan tanpa ekosistem yang mendukung. Ada relasi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan lingkungan sosial yang harus kita jaga,” ujar Kamaruddin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (9/3/2025).

Kurikulum Cinta pertama kali diperkenalkan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai panduan bagi lembaga pendidikan di bawah Kemenag. Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam diharapkan menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi bangsa masa depan yang berlandaskan cinta kasih.

Dilansir dari Kantor berita Antara. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Sahiron Samsudin, menjelaskan bahwa dalam menelurkan ide besar Kurikulum Cinta, Menteri Agama tidak hanya berlandaskan Al Quran dan Hadis, tetapi juga mengkaji teks-teks keagamaan dari berbagai agama yang mengarah kepada cinta kasih.

“Beliau membaca banyak problem sosial, kemiskinan, kekerasan, konflik sosial dan masih banyak lagi yang berkembang di masyarakat global, jadi beliau jeli membaca ini,” kata Sahiron.

Agama mengajarkan manusia untuk hidup secara harmonis dan damai, tetapi dalam kenyataannya banyak problem sosial yang terjadi. “Ini berarti ada yang harus diselesaikan, dan cara paling ideal adalah melalui pendidikan, baik dari tingkat dasar, anak-anak, sampai pada tingkat yang lebih tinggi, melalui kurikulum berbasis cinta ini,” ujar Sahiron.

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow