LOCUSONLINE – Vasektomi atau KB pria merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen bagi pria yang dilakukan dengan cara memutus atau menutup saluran sperma (vas deferens). Dengan demikian, sperma tidak akan bercampur dengan air mani saat ejakulasi, sehingga mencegah kehamilan.
Prosedur vasektomi ini tergolong aman, sederhana, dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Namun, sebagaimana prosedur medis lainnya, vasektomi tidak bebas dari risiko dan kekurangan.
Baca juga :
Kerugian Rp. 180 Milyar, Bukti Dugaan Korupsi DPRD Garut Hilang di Sekwan?
Bagi pria yang akan melakukan vasektomi, tentu harus berpikir secara matang dan melihat jangka panjang, penting untuk tidak hanya memahami manfaatnya, tetapi juga mengenali potensi kelemahan dari tindakan ini.
Dalam tulisan ini, Locus Online akan mengulas secara komprehensif berbagai kekurangan vasektomi dari sisi medis, emosional, dan sosial, sehingga dapat membantu individu atau pasangan dalam mengambil keputusan yang bijaksana.
Berikut kekurangan vasektomi yang dirangkum dari berbagai literatur Kesehatan.
- Permanen dan Sulit Dikembalikan
Salah satu kekurangan paling signifikan dari vasektomi adalah sifatnya yang hampir tidak bisa dikembalikan. Meski ada prosedur yang dikenal sebagai “vasektomi reversal” (rekanalisasi vas deferens), prosedur tersebut tidak selalu berhasil, terutama jika dilakukan bertahun-tahun setelah vasektomi awal.

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues