LOCUSONLINE – Vasektomi untuk pria merupakan prosedur kontrasepsi permanen bagi pria yang dilakukan dengan cara memotong atau menutup saluran vas deferens, yaitu saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra. Vasektomi untuk pria ini meskipun dianggap sebagai metode kontrasepsi yang aman dan efektif, vasektomi tidak sepenuhnya bebas dari risiko.
Dalam tinjauan ilmu kesehatan, terdapat potensi efek samping dan bahaya yang dapat muncul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga :
Korupsi Iklan Prahara Bank BJB, Tetap Fokus Layani Nasabah dan Hormati Proses Hukum
Risiko dan Bahaya Jangka Pendek Vasektomi
Beberapa komplikasi yang umum terjadi segera setelah prosedur vasektomi antara lain:
- Nyeri dan Pembengkakan
Setelah prosedur, pria mungkin mengalami nyeri ringan hingga sedang di area skrotum. Ini biasanya berlangsung beberapa hari hingga satu minggu dan dapat diatasi dengan kompres es serta obat pereda nyeri. - Hematoma
Hematoma adalah penumpukan darah di dalam skrotum yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah selama operasi. Meski jarang, kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri hebat. - Infeksi
Seperti prosedur bedah lainnya, vasektomi membawa risiko infeksi di area sayatan. Tanda-tandanya meliputi kemerahan, panas, dan nanah. Infeksi ringan dapat diobati dengan antibiotik, namun kasus berat mungkin membutuhkan tindakan medis lebih lanjut. - Granuloma Sperma
Ini adalah benjolan kecil yang terbentuk akibat kebocoran sperma dari ujung saluran yang dipotong. Granuloma bisa menyebabkan ketidaknyamanan, tapi jarang menimbulkan komplikasi serius.
Baca juga :
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues