LOCUSONLINE, GARUT – Gonjang-ganjing asal muasal atau sumber anggaran yang digunakan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Garut mulai terkuak. Nilainya pun sangat fantastis.
Plt Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Intan Garut, Drs. Nia Ghania Karyana kepada media mengakui anggaran yang digunakan oleh Pansel Calon Direksi Perumda Tirta Intan Garut diambil dari kas di Perumda Tirta Intan.
Baca juga :
Dibalik Nama, Terselip Ego Kekuasaan, Dedi Mulyadi Bapak Aing Nu Piomongeun!
Pansel menyedot anggaran dari salah satu BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) lebih dari Rp.300 juta. Anggaran itu diserahkan dan dipergunakan guna kepentingan Pansel sesuai dengan kebutuhan Pansel.
“Anggaran Pansel itu dipenuhi dari PDAM melalui pengajuan langsung dari Pak Sekda. Pertama Rp 250 Juta, dan kedua sekitar 78 Juta. Uang itu dari PDAM dan diberikan kepada Pansel,” ujar Nia Ghania Karyana kepada media.
Sementara, Kepala Bagian Hukum (Kabag Hukum) Setda Garut, Ida Farida saat dikonfirmasi terkait asal usul dan jumlah anggaran yang digunakan Pansel untuk calon direksi Perumdam Tirta Intan tahun 2025-2030, mengaku tidak tahu. Bahkan Ida terkesan melempar pertanyaan wartawan kepada Koordinator Pansel Calon Direksi PDAM Garut, Dedi Mulyadi.
Baca juga :
Jabar Menata Ruang, Tetapi Konservasi Hanya di Papan: Investigasi Tata Ruang & Alih Fungsi Lahan
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues