“Di saat bangsa merayakan usia kemerdekaan ke-80, Roy Suryo menyalakan api polemik lama. Lewat buku Jokowi’s White Paper, ia bersama timnya membeberkan hasil riset forensik dan analisis perilaku yang berujung pada kesimpulan: skripsi Jokowi tidak sahih, sehingga ijazahnya diragukan.”
LOCUSONLINE, YOGYAKARTA – Roy Suryo kembali unjuk gigi. Bukan dengan analisis telematika dadakan di layar kaca, tapi dengan buku tebal berjudul Jokowi’s White Paper. Buku setebal hampir 700 halaman ini diluncurkan dalam acara bertajuk Kado Tercantik 80 Tahun Indonesia Merdeka di UC UGM. Isinya? Klaim panjang lebar bahwa ijazah Presiden Joko Widodo 99,9% palsu.19/8
“Jadi isinya saya spill ya. Mulai dari awal isu ijazah sampai penelitian langsung ke UGM. Ada forensik digital, ada neuroscience, ada RGB-CMYK segala macam. Pokoknya lengkap,” kata Roy penuh percaya diri, Senin (18/8/2025).
Roy mengaku buku ini lahir dari jejak seminar di UII yang dulu menghadirkan Mahfud Md, Buya Syafii Maarif, dan Jokowi. Dari sana, muncul tokoh-tokoh kritis semacam Bambang Trimulyono hingga Gus Nur, yang menurut Roy malah dikriminalisasi. Semua dicatat rapi.
Tak puas dengan catatan seminar, Roy bersama Rismon Sianipar dan dr Tifa lalu “turun gunung” ke UGM. Ia mengaku pernah memegang langsung skripsi Jokowi, menelitinya, lalu menulis panjang soal hak asasi manusia, UUD 1945, hingga UU Keterbukaan Informasi.
Baca Juga : Alih Fungsi Lahan di Garut: Sawah Jadi Proyek, Tersangka Jadi Misteri, Pejabat Jadi Pelupa
Yang paling bombastis, bagian analisis forensik. Rismon disebut membandingkan ijazah Jokowi dengan milik alumni lain, menemukan watermark yang bergeser, tanda tangan yang “reposisi buruk”, sampai analisis warna yang levelnya cocok buat percetakan brosur. “Detail banget,” klaim Roy.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”