“Kalau setiap tahun pemusnahan makin banyak, itu tandanya dua kemungkinan: aparat makin rajin kerja, atau penjahat makin rajin stok barang. Rakyat? Seperti biasa, hanya penonton tetap dengan tiket gratis.”
LOCUSONLINE, GARUT – Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut kembali menggelar ritual tahunan bernama “Pemusnahan Barang Bukti”. Dari ribuan botol miras, tumpukan narkoba, rokok ilegal, sampai lembaran dolar palsu, semua dibantai habis. Acara ini dikemas meriah seolah menjadi pesta syukuran kemerdekaan ke-80 RI sekaligus ulang tahun kejaksaan yang juga ke-80. Bedanya, rakyat tidak ikut kenyang, hanya ikut nonton.19/8
Barang bukti yang sudah inkrah ini tak tanggung-tanggung: sabu, ganja, pil setruk berbagai merek, senjata rakitan, airsoft gun, sampai golok yang entah dulunya dipakai berantem siapa lawan siapa. Ditambah lagi 2.455 botol minuman keras dari berbagai merek yang kalau dijual ulang mungkin bisa jadi booster APBD.
Asisten Pemkesra Setda Garut, Bambang Hafidz, dengan wajah serius mengatakan pemusnahan ini sangat baik untuk menyelamatkan masyarakat dari dampak sosial, kesehatan, hingga ekonomi.
“Semakin sering dimusnahkan semakin bagus,” ujarnya. Pernyataan ini terdengar seperti iklan deterjen: semakin banyak dipakai, semakin bersih noda di masyarakat.
Kepala Kejari Garut, Helena Octavianne, juga menegaskan bahwa pemusnahan ini adalah bentuk transparansi. Katanya, biar publik tidak lagi penasaran dengan pertanyaan receh seperti, “Uang denda kemana? Narkoba habisnya kemana? Dolar palsu dijadikan taplak meja kah?” Semua dibakar, dihancurkan, ditunjukkan, supaya netizen bisa tidur nyenyak malam ini.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”