“Gunung sampah Sarimukti akhirnya dapat ‘bedah plastik’ Rp15 miliar, biar baunya tetap busuk tapi tampilannya lebih resmi. apakah perbaikan ini akan jadi solusi berkelanjutan, atau sekadar tambal sulam rutin yang tiap tahun berulang, mirip drama sinetron sampah yang tak pernah tamat?”
LOCUSONLINE, BANDUNG – Setelah kena semprit dari Kementerian Lingkungan Hidup karena air lindinya lebih beracun dari racun tikus, Pemprov Jawa Barat akhirnya merogoh kocek Rp15 miliar untuk memperbaiki sistem pengolahan limbah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.20/8
Sekda Jabar, Herman Suryatman, menyebut perbaikan ini demi memastikan pencemaran “tetap dalam ambang batas.” Bahasa halusnya: biar bau busuk dan air hitam Sarimukti tidak keburu tumpah ke sungai sebelum sempat ditutup laporan.
Sanksi KLHK jadi pemicu renovasi. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelumnya dinilai tak optimal akibat longsor di zona lama. “Sekarang sedang diperbaiki, insyaAllah tahun ini tuntas,” klaim Herman, penuh optimisme khas pejabat yang selalu yakin walau gunung sampah masih menjulang.
Zona 1–4 resmi pensiun karena overload, kini pembuangan difokuskan ke zona 5 seluas 6,3 hektare. Herman mengklaim tak lagi pakai sistem open dumping, tapi sudah “sanitary landfill.” Alias sampah tetap ditimbun, tapi kali ini dengan teknik yang lebih Instagramable: ada lubang, ada timbunan, ada alat berat.
Koordinator TPA Sarimukti, Zidni Ilman, menambahkan fasilitas zona baru kini lebih kinclong. Air biasa dipisahkan dari air lindi, geomembrane dipasang rapat biar racun tak merembes seenaknya. “Instalasi limbahnya lebih rapi,” ujarnya.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”