“Dengan jargon “Olahraga Satukan Kita”, Bupati Garut melepas kontingen POPDA-PEPARDA. Ironisnya, rakyat Garut justru lebih sering dipecah belah oleh isu politik dan janji pembangunan yang larinya lebih lambat dari atlet lomba Egrang.”
LOCUSONLINE, GARUT – Festival Olahraga Masyarakat Kabupaten (FORKAB) 2025 resmi dibuka di SOR RAA Adiwijaya, Selasa (8/9/2025). Acara ini sekaligus jadi ajang pelepasan kontingen Garut buat berlaga di POPDA dan PEPARDA Jawa Barat. Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, tampil bak pelatih tim nasional—penuh semangat, meski tetap pakai jas resmi, bukan jersey futsal.
Dalam pidatonya, Bupati Syakur bilang olahraga itu pemersatu bangsa. “Bisa dibuktikan olahraga mampu mempersatukan semua elemen masyarakat,” ucapnya sambil senyum, kayak lagi jadi komentator pertandingan bola.
Tapi publik tahu, kalimat “olahraga pemersatu” biasanya hanya berlaku kalau tim menang. Kalau kalah? Biasanya pemersatunya cuma di warung kopi: sama-sama nyalahin wasit dan nyumpahin pelatih.
Bupati juga kasih wejangan soal kesehatan. Menurutnya, kalau masyarakat sehat, otomatis produktif. Masalahnya, di Garut olahraga sering kalah populer sama rebahan dan nongkrong sambil ngopi. Jadi tantangannya, bagaimana bikin masyarakat lebih milih senam ketapel daripada scrolling TikTok 3 jam nonstop.
Baca Juga : Bupati Garut Belajar Hidup dari Film, Warga Belajar Hidup dari Antrian Puskesmas
Sementara itu, Kepala Dispora Garut, Ade Hendarsyah, kasih laporan kayak briefing militer: 101 atlet plus 16 pelatih siap tempur di POPDA, ditambah 23 atlet untuk PEPARDA. Lengkap dengan daftar cabang olahraga, dari yang mainstream sampai yang terdengar kayak judul film kolosal: sumpitan, tarompah panjang, sampai egrang.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”