[locusonline.co] Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, membeberkan harga keekonomian sejumlah komoditas energi dan non-energi dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR pada Selasa (30/9/2025). Data tersebut mengungkap harga asli komoditas sebelum subsidi dan harga yang dibayar masyarakat, sekaligus menggarisbawahi besarnya subsidi yang disalurkan pemerintah.
Beberapa komoditas utama seperti Pertalite, Solar, dan LPG 3 kg mendapat subsidi besar-besaran. Misalnya, harga asli Pertalite mencapai Rp 11.700 per liter, namun dengan subsidi Rp 1.700 per liter, masyarakat hanya membayar Rp 10.000 per liter. Subsidi pada Solar bahkan mencapai 43%, sementara untuk LPG 3 kg mencapai 70%.
Rincian Harga Komoditas Energi & Non-Energi
Purbaya juga menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan subsidi energi dan non-energi lebih tepat sasaran dan berkeadilan. Data Susenas menunjukkan masih ada kelompok masyarakat mampu (desil 8-10) yang menikmati porsi signifikan subsidi, sehingga pemerintah bertekad melakukan evaluasi mendalam.
Salah satu langkah strategis adalah memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar penyaluran subsidi, agar bantuan sampai kepada yang berhak. Purbaya juga meminta BUMN penugasan seperti Pertamina dan PLN agar lebih berhati-hati dalam menyalurkan subsidi agar tidak menimbulkan distorsi pasar.
Selain itu, pemerintah menyepakati percepatan pembayaran subsidi dan kompensasi kepada BUMN penugasan dari yang sebelumnya tiga bulan menjadi satu bulan. Dengan pagu subsidi dan kompensasi sebesar Rp 498,8 triliun pada 2025, langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan APBN demi keberpihakan negara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengelola subsidi secara efisien dan tepat guna, demi kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi di masa depan. (**)