“Di negara lain, kabinet membahas defisit anggaran. Di sini, kabinet membahas lauk pauk. Tapi kalau dengan itu anak sekolah tak lagi lapar, mungkin ini keputusan politik paling bergizi sepanjang tahun.”
LOCUSONLINE, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tampaknya tak ingin program andalannya, Makan Bergizi Gratis (MBG), berakhir hanya sebagai menu politik tanpa gizi. Melalui Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2025, ia resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG sebuah supertim lintas kementerian yang tampak lebih padat dari daftar menu prasmanan.
Ketua tim ini diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas). Di belakangnya ada duet wakil ketua: Pratikno dari bidang PMK dan Abdul Muhaimin Iskandar dari bidang Pemberdayaan Masyarakat. Sekretarisnya, Kasan, siap menyiapkan notulen sambil memastikan tak ada “bumbu politik” berlebihan.
Daftar anggota tim ini panjang, seperti label kandungan nutrisi di bungkus makanan sehat. Dari Mensesneg Prasetyo Hadi hingga Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, semua kebagian peran. Bahkan Nanik S. Deyang dari Badan Gizi Nasional (BGN) dipercaya menjadi Ketua Pelaksana Harian semacam juru masak utama di dapur kebijakan nasional.
Menurut Keppres tersebut, tim ini bertugas “mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian.” Bahasa sederhananya: memastikan anak-anak kenyang tanpa bikin negara tekor.
Selain menyusun kebijakan, tim juga wajib turun tangan bila ada masalah di lapangan seperti dapur MBG yang kurang higienis atau porsi nasi yang lebih banyak minyak daripada gizi.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”














