“Garut bisa jadi contoh pelayanan prima. Minimal, antrean tidak lagi lebih lama daripada waktu yang diperlukan pejabat membuat pidato.”
LOCUSONLINE, GARUT – Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Ombudsman RI, Suganda Pandapotan Pasaribu, Jumat (7/11/2025). Agenda resmi: mengecek kualitas pelayanan publik. Agenda tidak resmi: memastikan MPP Garut tidak cuma jadi gedung Instagramable yang isinya petugas sibuk main stempel dan nyeduh kopi.
Dalam pertemuan di Ruang Pamengkang, Bupati Syakur mengaku senang dapat masukan. Nada kalimatnya rapi, meski terselip kode keras bahwa sebagian layanan di Garut memang masih butuh pertolongan darurat.
“Sudah lebih baik, tapi masih ada beberapa yang harus diperbaiki,” katanya. Bahasa pejabat untuk kalimat yang sebenarnya berbunyi: “Masih banyak bolongnya, Pak.”
Baca Juga : Garut Ramah Anak: Saat Dewasa Sibuk Ceramah, Anak Sibuk Mewarnai
Suganda, yang baru saja muter-muter MPP, menyambut dengan diplomasi tinggi khas lembaga pengawas. Katanya pelayanan Garut sudah baik meski raut mukanya menunjukkan ekspresi “lumayan, tapi jangan bangga dulu.”
Ombudsman menyoroti MPP Garut yang kini punya 24 tenant layanan. Warga bisa mengurus banyak hal dalam satu gedung. Setidaknya, secara teori. Praktiknya, sebagian pengunjung mengaku antreannya masih lebih panjang daripada janji kampanye soal reformasi birokrasi.
“Ini bentuk perhatian pemerintah,” ujar Suganda. Kalimat manis yang sebenarnya berarti: “Tolong lanjutkan perbaikannya, jangan cuma peresmian doang.”
Ombudsman berharap kolaborasi ini berlanjut dan pelayanan publik Garut tidak stagnan di level “lumayan tapi ngeselin.” Targetnya: Garut bisa jadi contoh pelayanan prima. Minimal, antrean tidak lagi lebih lama daripada waktu yang diperlukan pejabat membuat pidato.*****
“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”
