IHSG Kokoh di Zona Hijau Meski Pasar ‘Nahan Napas’ Tunggu Sinyal BI
[locusonline.co] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Senin (17/11/2025) dengan sentuhan positif, meskipun diliputi suasana “tunggu dan lihat” dari para investor. IHSG dibuka menguat 0,31% ke level 8.396,16, diikuti oleh Indeks LQ45 yang naik 0,28%.
Namun, di balik gerakan positif ini, pasar saham domestik sebenarnya sedang menahan napas menanti dua katalis utama: hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu (19/11) dan data pertumbuhan kredit serta uang beredar.
Analis: Potensi Koreksi Jangka Pendek, Tapi Tren Masih Bullish
Meski dibayangi ketidakpastian, prospek jangka menengah IHSG masih dilihat positif. Ratna Lim, Kepala Riset Phintraco Sekuritas, menyatakan bahwa dalam jangka menengah panjang, IHSG masih dalam kondisi bullish. Namun, ia mengingatkan untuk waspada terhadap pelemahan jangka pendek yang bisa menguji level 8.300 – 8.325.
Drama dari Luar Negeri: Suku Bunga AS dan Data yang Hilang
Tidak hanya dari dalam negeri, tekanan juga datang dari pasar global. Kekhawatiran bahwa The Fed akan menunda pemotongan suku bunga pada Desember 2025 membayangi Bursa AS. Situasi ini diperparah dengan government shutdown di AS yang menyebabkan beberapa data ekonomi Oktober 2025 tidak pernah dirilis, menciptakan ketidakpastian tambahan bagi investor global.
Dampaknya terlihat jelas pada penutupan pasar Jumat lalu:
- Bursa Eropa kompak merah, dipimpin oleh Euro Stoxx 50 yang turun 0,85%.
- Wall Street mayoritas melemah, dengan Dow Jones anjlok 0,65%.
- Bursa Asia pagi ini serentak melemah, termasuk Nikkei 225 (-0,56%) dan indeks Shanghai Composite (-0,52%).
Dengan demikian, penguatan IHSG hari ini menunjukkan ketahanan di tengah tekanan global dan ketegangan domestik menuju keputusan BI. Semua mata kini tertuju pada sinyal kebijakan moneter dari Bank Indonesia yang akan menentukan arah pasar dalam beberapa hari ke depan. (**)















