Bisnis

Emas Pingsan di Pasar, Padahal Ekonomi Sedang Demam!

rakyatdemokrasi
×

Emas Pingsan di Pasar, Padahal Ekonomi Sedang Demam!

Sebarkan artikel ini

Harapan Pemangkasan Suku Bunga Lenyap, Emas Ikut Tersedot

Emas Pingsan di Pasar, Padahal Ekonomi Sedang Demam

Harapan Pemangkasan Suku Bunga Lenyap, Emas Ikut Tersedot

[locusonline.co, JAKARTA] – Hari ini, Selasa (18/11/2025), harga emas seolah kehilangan daya tariknya di pasar global. Pukul 07.40 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2025 di Commodity Exchange tercatat sebesar US$ 4.032,70 per ons troi, anjlok 1,03% dari penutupan hari sebelumnya yang berada di US$ 4.074,50 per ons troi. Penurunan ini terjadi seiring memudarnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga AS yang sebelumnya menjadi harapan bagi investor emas.

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga yang Pudar

Menurut data yang dilansir oleh Bloomberg, harga emas merosot karena investor kembali realistis mengenai kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Beberapa pekan terakhir, pasar dihiasi optimisme bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga untuk merangsang ekonomi AS yang lesu. Namun, pernyataan terakhir dari beberapa pejabat The Fed justru memberikan sinyal sebaliknya.

tempat.co

“Kami harus hati-hati,” ujar seorang pejabat The Fed yang enggan disebutkan namanya. “Inflasi masih menjadi ancaman nyata, dan kami tidak bisa terburu-buru menurunkan suku bunga.”

Pernyataan ini langsung membuyarkan harapan investor, yang kemudian beralih ke aset-aset berisiko seperti saham, meninggalkan emas yang biasanya menjadi safe haven saat ketidakpastian ekonomi meningkat.

Menanti Data Ekonomi AS di Tengah Kegelisahan Pasar

Pasar kini menantikan rilis data ekonomi AS yang akan dirilis setelah penutupan pemerintah AS beberapa waktu lalu. Data ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kesehatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Salah satu data yang paling dinantikan adalah laporan pasar tenaga kerja AS yang akan dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja pada Kamis (20/11/2025). Meskipun data ini bersifat retrospektif (mencakup periode September), para analis meyakini bahwa ini akan memberikan petunjuk penting mengenai arah kebijakan moneter The Fed di masa depan.

“Data tenaga kerja akan menjadi kunci. Jika menunjukkan pelemahan, tekanan untuk memangkas suku bunga akan kembali meningkat. Tapi jika sebaliknya, emas bisa terus tertekan,” jelas ekonom senior dari ING Economics, James Smith.

Performa Gemilang Emas Sepanjang 2025

Meskipun mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, emas tetap menjadi salah satu aset dengan performa terbaik sepanjang tahun ini. Harga emas telah melonjak 54% sejak Januari 2025 dan berada di jalur untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaiknya sejak 1979.

Kenaikan harga emas sepanjang tahun ini didorong oleh berbagai faktor, mulai dari ketegangan geopolitik global, kekhawatiran resesi di beberapa negara besar, hingga kebijakan diversifikasi cadangan oleh bank sentral di seluruh dunia.

Bank Sentral Masih Jadi Pemburu Emas

Meskipun harga emas sedang tertekan, bank sentral di berbagai negara terus menunjukkan nafsu beli yang tinggi. Analis dari Goldman Sachs Group memperkirakan pembelian emas oleh bank sentral akan terus berlanjut pada November 2025.

Pada September lalu, bank sentral global secara kolektif menambah cadangan emas sebanyak 64 ton. China, sebagai salah satu pembeli terbesar, diperkirakan telah menambah cadangan emasnya sebesar 15 ton pada periode yang sama.

“Kami terus melihat peningkatan akumulasi emas oleh bank sentral sebagai tren multitahun. Karena bank sentral mendiversifikasi cadangan mereka untuk melindungi risiko geopolitik dan keuangan,” kata Lina Thomas, analis dari Goldman Sachs Group.

Tren ini menunjukkan bahwa meskipun harga emas mungkin fluktuatif dalam jangka pendek, fundamental permintaan jangka panjang untuk logam mulia ini tetap kuat.

Apa yang Bisa Dipelajari Investor?

Bagi investor, pergerakan harga emas saat ini memberikan pelajaran berharga. Pertama, emas tetap menjadi aset yang sangat sensitif terhadap kebijakan moneter global, terutama kebijakan The Fed. Kedua, meskipun ada tekanan jangka pendek, fundamental permintaan jangka panjang untuk emas tetap kuat, didukung oleh bank sentral dan ketidakpastian global.

“Investor harus melihat emas sebagai bagian dari portofolio diversifikasi jangka panjang, bukan aset untuk spekulasi jangka pendek,” saran Michael Wang, strategis investasi dari Nuveen.

Prospek Emas Ke Depan

Mengakhiri analisisnya, para ekonom sepakat bahwa pergerakan harga emas ke depan akan sangat bergantung pada data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Jika data menunjukkan pelemahan, emas bisa kembali bersinar. Namun, jika data menunjukkan kekuatan ekonomi, emas mungkin akan terus tertekan.

“Semua mata tertuju pada The Fed dan data ekonomi AS. Sampai ada kejelasan, pasar akan terus bergolak,” tutup James Smith. (**)

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
previous arrow
next arrow

Bergabunglah dengan Tim Jurnalis Kami!

Apakah kamu memiliki passion dalam menulis dan melaporkan berita? Inilah kesempatan emas untuk bergabung dengan situs berita terkemuka kami! Locusonline mencari wartawan berbakat yang siap untuk mengeksplorasi, melaporkan, dan menyampaikan berita terkini dengan akurat dan menarik.

Daftar

🔗 Tunggu apa lagi!

Daftar sekarang dan jadilah bagian dari tim kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow