[locusonline.co, JAKARTA] – Di panggung teaterik Bursa Efek Indonesia, drama seringkali terjadi tak terduga. Hari ini, Rabu (19/11/2025), giliran aktor veteran, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang biasa duduk tenang di barisan belakang, tiba-tiba mendapatkan peran utama dan mencuri perhatian.
Setelah beberapa waktu terakhir terlihat lesu dan “bangkot” alias banci ngotot, saham BBCA tiba-tiba saja melesat naik, meninggalkan statusnya yang biasanya hanya menjadi penonton. Para investor yang tadinya bersiap-siap menjual pun dibuat kebingungan, sementara yang sudah bersiap membeli tersenyum lebar.
Adegan Pembuka: Dari Merah Menjadi Hijau
Berdasarkan naskah drama yang ditulis oleh data RTI, saham BBCA membuka pagi hari dengan adegan sedih melemah 50 poin ke level Rp 8.350. Namun, menjelang akhir sesi pertama, plot berbalik 180 derajat. BBCA menutup sesi dengan kenaikan 0,89% ke posisi Rp 8.475 per saham.
Sepanjang adegan ini, saham BBCA sempat menyentuh level tertinggi Rp 8.500 dan terendah Rp 8.325. Total frekuensi perdagangan mencapai 129.991 kali dengan volume 1,134 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 953,1 miliar. Angka-angka ini menunjukkan bahwa drama BBCA hari ini benar-benar menyedot perhatian.
Mengapa BBCA Tiba-Tiba Jadi Bintang?
Kenaikan harga saham BBCA ini bukanlah aksi solo. Ia bagian dari sebuah ensemble yang lebih besar, yaitu pementasan “Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menghijau”. IHSG hari ini terlihat segar bugar dan ditutup menguat 0,68% ke posisi 8.419,12 pada sesi pertama.
Indeks LQ45, yang merupakan kumpulan saham-saham pilihan, juga ikut bersenandung dengan kenaikan 0,90% ke posisi 851,09. Dari 338 saham yang tampil, 338 di antaranya menghijau, hanya 279 yang melemah, dan 189 lainnya memilih untuk diam dan menonton.
Total frekuensi perdagangan di panggung IHSG mencapai 1.375.402 kali dengan volume 27,9 miliar saham dan nilai transaksi harian yang fantastis, Rp 20,7 triliun. Dolar AS terhadap rupiah juga ikut bermain di kisaran 16.722.
Para Pemeran Pendukung yang Juga Bersinar
Dalam drama ini, BBCA bukan satu-satunya bintang. Dari 11 sektor saham yang ada, sebagian besar ikut berkontribusi pada kenaikan IHSG.
- Sektor Energi: menjadi pemeran pembantu terbaik dengan kenaikan 1,9%.
- Sektor Kesehatan: menunjukkan performa sehat dengan kenaikan 1,12%.
- Sektor Industri: menguat 1,16%.
- Sektor Keuangan: di mana BBCA berada, ikut menguat 0,58%.
- Sektor lainnya: seperti basic, consumer nonsiklikal, consumer siklikal, properti, infrastruktur, dan transportasi, juga memberikan kontribusi positif, meski tidak sebesar para pemeran utama.
Hanya satu sektor yang terlihat sedikit murung, yaitu sektor teknologi yang melemah tipis 0,02%.
Tetap Saja, ‘Bangkot’ adalah ‘Bangkot’
Meskipun hari ini tampil sebagai bintang, kita tidak boleh lupa bahwa drama BBCA secara keseluruhan masih berupa “tragedi”. Secara year to date (ytd), saham BBCA masih merosot 14,39% ke posisi Rp 8.475 per saham.
Kenaikan hari ini hanyalah sebuah adegan kecil dalam sebuah drama yang panjang. Apakah ini awal dari kebangkitan sang aktor veteran, atau hanya sekadar “sinetron klise” di mana pemeran utama dapat kekuatan untuk satu hari sebelum kembali lagi ke realita? Hanya waktu yang akan menjawab.
Untuk saat ini, mari kita nikmati adegan di mana IHSG dan BBCA sama-sama senyum-senyum. Siapa tahu, besok ada kejutan lain yang menanti. (**)
