LOCUSONLINE, GARUT – Di negeri birokrasi yang selalu merasa rapi meski faktanya sering bocor sekelas keran rusak, satu pesan rahasia yang seharusnya hanya singgah di Grup Camat malah mendarat bebas di publik bak undangan hajatan tanpa batas tamu. Tembusan instruksi internal yang berlabel “jangan disebarkan” justru meluncur lebih cepat dari hoaks pilkada dan kini jadi konsumsi warganet, memaksa publik mempertanyakan jika pesan segenting ini tidak bisa diamankan, bagaimana nasib dokumen yang lebih sensitif?
Sebuah pesan internal Forum Camat Kabupaten Garut beredar luas dan memantik reaksi warganet. Isi pesan mencakup rencana pelepasan camat purna tugas, penyambutan camat baru, serta silaturahmi bersama Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah pada Jum’at, 19 Desember 2025 di RM Leuwih Asri, Bayongbong, pukul 16.00 WIB, dengan ketentuan pakaian bebas rapi bagi seluruh camat.
Instruksi itu seharusnya tertutup. Namun kepercayaan diri birokrasi untuk menandai pesan dengan label “privat, tidak boleh disebarkan ke luar” justru menjadi bahan ironi setelah dokumen internal tersebut beredar hingga aplikasi perpesanan dan platform publik.
Sorotan tajam publik bukan hanya soal kebocoran, melainkan iuran wajib Rp5.000.000 per camat dengan tenggat pelunasan 15 Desember 2025. Bendahara Forum diperintahkan melaporkan pembayaran melalui Grup Camat yang ironisnya justru menjadi pintu bocornya pesan.
Dalam salinan yang diterima redaksi, tertera imbauan tegas “Ini semua menjaga nama baik dan marwah para Camat dan Pimpinan.”

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”












