[DUBAI, Locusonline.co] – Dunia kripto akhirnya memberi panggung pada sosok yang selama ini bekerja dalam senyap. Yi He, co-founder Binance, resmi ditunjuk sebagai Co-CEO Binance dalam ajang Binance Blockchain Week yang diselenggarakan di Coca-cola Arena, Dubai (2-4/12/2025). Pengangkatan ini menegaskan satu fakta penting: perempuan inilah arsitek utama di balik kejayaan bursa aset digital terbesar di dunia.
Selama bertahun-tahun, Yi He dikenal sebagai “kekuatan tak terlihat” di balik layar Binance. Tanpa gembar-gembor, ia membangun fondasi bisnis, budaya perusahaan, hingga loyalitas ratusan juta pengguna.
Dari Presenter TV ke Ratu Industri Kripto
Yi He lahir pada 1986 di pedesaan Provinsi Sichuan, China. Ia membiayai sendiri pendidikannya hingga lulus universitas. Karier awalnya justru berada di dunia media sebagai host acara wisata televisi.
Titik balik hidupnya terjadi pada 2013 saat ia mengenal Bitcoin. Meski tanpa latar belakang teknologi, Yi He mengambil keputusan berisiko tinggi: meninggalkan dunia televisi dan masuk ke industri aset digital yang kala itu masih dianggap spekulatif.
Merekrut CZ dan Menyalakan Mesin Besar Binance
Pada 2014, Yi He bergabung dengan OKCoin, salah satu bursa kripto terbesar di China saat itu. Di sana, ia memimpin branding dan pemasaran sekaligus merekrut Changpeng Zhao (CZ) sebagai CTO. Keputusan strategis ini menjadi awal lahirnya kolaborasi legendaris di dunia kripto.
Tiga tahun kemudian, pada 2017, CZ mengajak Yi He mendirikan Binance. Yi He terlibat langsung dalam penyusunan white paper dan strategi awal perusahaan.
Hasilnya luar biasa. Dalam waktu kurang dari enam bulan, Binance langsung menjadi bursa kripto terbesar di dunia berdasarkan volume transaksi—sebuah rekor yang bertahan hingga kini.
