LOCUSONLINE, GARUT – Pelatihan penjamah makanan untuk dapur Program Makanan Bergizi (MBG) di Kecamatan Malangbong kembali digelar, seolah menjadi pengingat bahwa kualitas pangan bagi peserta didik tak boleh diolah menggunakan logika “asal matang, asal kenyang.”
Kegiatan berlangsung di Aula Kecamatan Malangbong, Jumat (5/12/2025), diikuti tiga dapur SPPG yaitu Mekar Asih, Citeras, dan perwakilan Kersamanah, dengan komando penyampaian materi dari Istuti Kurniati, SKM., MH.Kes, serta Risnandar dari Dinas Kesehatan Garut.
Koordinator SPPI Malangbong sekaligus Kepala Dapur Cinagara, Miftahul Ulum Bahtiar, mengakui pelatihan ini bukan sekadar seremonial rutin yang berulang tanpa makna. Menurutnya, ini sesi keempat dan diharapkan benar-benar menjadi momentum, bukan sekadar daftar hadir.
“Kami ingin dapur siap running. Peserta harus punya skill, bukan cuma celemek,” ujar Miftah, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan kosmetik program, melainkan antibodi agar dapur tak lagi jadi headline kasus keracunan.
Baca Juga : Pesan Rahasia Forum Camat Bocor, Iuran Rp5 Juta Disorot
Saat disinggung mengenai penerapan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), Miftah blak-blakan dipelajari, tapi jangan berharap sampai level auditor korporasi.
“Masih sekilas dulu. Nanti dibuat dua tim, internal dan eksternal, agar pelatihan HACCP bisa lebih komprehensif. Soalnya rumit,” akunya.
Terjemahan satirnya jelas yang penting tahu dasarnya dulu, detailnya menyusul asal dapur tidak lagi mendistribusikan risiko bersama nasi kotak.
Miftah menggarisbawahi bahwa pelatihan ini digelar bukan untuk melengkapi kalender kinerja, melainkan tumbal pencegahan agar dapur MBG tak kembali memproduksi berita buruk.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”












