BandungNewsPeristiwa

Saluran Irigasi di Cipatat Jebol, Puluhan Hektare Sawah Tak Dapat Ditanami Padi

×

Saluran Irigasi di Cipatat Jebol, Puluhan Hektare Sawah Tak Dapat Ditanami Padi

Sebarkan artikel ini

LOCUSONLINE.CO – Puluhan hektare sawah di Desa Mandalasari, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat tak lagi teraliri air lantaran tanggul irigasi D.I. Jumal yang berada di Kampung Pareang Kolot jebol.

Tanggul jebol yang terjadi sekitar 6 bulan lalu membuat sedikitnya 12 hektare lahan sawah di Kampung Ciruman tak lagi dapat ditanami padi. Sementara untuk puluhan hektare lainnya di Kampung Pareang Kolot masih bisa ditanami padi mengandalkan musim hujan.
[irp]
Ketua P3A, Entis menyebut jika saluran irigasi D.I. Jumal memenuhi pasokan air bagi lahan pesawahan di dua RW, yakni RW 02 Kp. Ciruman dan RW 04 Kp. Pareang Kolot.

“Kalau saluran ini tidak kembali berfungsi normal kemungkinan berdampak 30 hektare sawah tidak dapat ditanami padi,” ungkapnya kepada LOCUSONLINE, Rabu (10/1/2023).

Lahan pesawahan di Kampung Ciruman, RW 2, dibiarkan terbengkalai lantaran tak ada pasokan air (Foto: Kamil/Locusonline KBB)

Adapun sebagian petani yang menanam padi, sambung Entis, tak lepas dari mengandalkan musim hujan. Namun ada juga sebagian kecil mungkin memaksakan diri menanam jagung atau tanaman palawija lainnya.

“Keberadaan saluran irigasi ini sangat vital bagi pengairan area persawahan di 2 RW tersebut, terlebih di saat musim kemarau, karena irigasi itu menjadi sumber pasokan air untuk area persawahan,” terangnya.
[irp]
Ditanya kapan tepatnya terjadinya peristiwa Jebolnya tanggul D.I. Jumal, Entis tak ingat pasti, seingatnya jebolnya tanggul terjadi sekitar bulan 7 atau 8 bulan yang lalu di Tahun 2023 yang berarti sekitar 6 bulan.

Lebih jauh dirinya menjelaskan jika pihaknya bersama masyarakat dan pemerintah desa telah melakukan swadaya agar air dapat tetap mengaliri lahan pesawahan di 2 RW dengan melakukan pemasangan pipa yang cukup besar, namun hasilnya dirasa kurang maksimal.

“Dari PU juga sudah melihat kesini untuk meninjau, namun dari 6 bulan terjadi jebol sama sekali belum ada berita yang menyenangkan. Katanya dulu itu sudah ngajuin Bronjong tapi sampai saat ini belum ada kelanjutannya ada atau tidak ada bantuannya,” ujarnya.
[irp]
“Harapannya cepat-cepat teratasi biar para petani dapat kembali menanam padi karena memang itu kebanyakan mata pencaharian disini,” tandasnya menambahkan.

Terpisah, Ketua RW 2, Kampung Ciruman, Mahmud membenarkan jika jebolnya tanggul D.I Jumal mengakibatkan lahan pesawahan tidak lagi dapat ditanami padi lantaran tidak adanya air.

“Kalau saluran irigasi ya gak jebol kan bisa ditanami padi, tapi karena jebol gak bisa ditanami padi, karena kesininya gak ada air,” jelasnya.

Mahmud menyebut yang ditanam palawija sebagian, sebagian besar dibiarin begitu saja. karena lebih baik menanam padi karena kalau palawija harga tidak menentu kadang mahal, kadang murah.

“Sekitar 12 hektare lahan sawah di Kampung Ciruman tak lagi teraliri air, harapannya segera dibenerin saluran irigasi D.I. Jumal biar aliran air kembali lancar dan lebih baik dan bisa ditanami padi kembali,” pungkasnya.
[irp]
(KAMIL)

Saluran Irigasi di Cipatat Jebol, Puluhan Hektare Sawah Tak Dapat Ditanami Padi on CHANEL YOUTUBE LOCUSONLINE.CO

zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8001
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8004
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8005
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8002
zonaintegritaspdamtirtaintankabupatenGarut_8003
previous arrow
next arrow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

banner-amdk-tirta-intan_3_2
banner-amdk-tirta-intan_3_3
banner-amdk-tirta-intan_3_1
previous arrow
next arrow

Eksplorasi konten lain dari Locus Online

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca