LOCUSONLINE.CO – “Anies Baswedan adalah aset bangsa, sosok luar biasa yang siap memimpin Indonesia”, demikian dikatakan Sekretaris Umum (Sekum) DPD PKS Kabupaten Garut, H. Deni Mardiana, LC,. M.Si. Deni menilai, ketika Anies Baswedan menjatuhkan pilihan untuk bersanding dengan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua PKB (Partai Kesatuan Bangsa), maka koalisi antara PKS dan PKB akan semakin kuat dan menjadi refresentasi. Pasalnya, berdasarkan hasil kajian tim PKS, Anies Baswedan masih lemah di wilayah Jawa Timur. Awalnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan disandingkan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tetapi tidak bisa karena satu dan hal lainnya.
“Dengan menggandeng Cak Imin, hubungan PKS dan PKB yang awalnya berjarak menjadi semakin harmonis. Menariknya, PKS memiliki tempat di Jawa Tengah dan PKB, sehingga menjadi keuntungan bagi PKS,” tandasnya.
“Kondisi partai lain selain PKS, karena Anies dan Cak Imin bersatu, maka KPP (Koalisi Persatuan untuk Pembangunan) tetap solid dan partai lain tetap konsisten, kalaupun ada perubahan mekanisme melalui dewan syuro PKS,” tambahnya.
Deni menegaskan, Anies Baswedan adalah orang yang sangat luar biasa, aset bangsa yang harus diberikan porsi dan ruang yang lebih luas. Melalui pengalaman dan wawasannya, Anies Baswedan sosok yang luar biasa.
[irp posts=”6177″ ]
“Pak Anies adalah aktivis dan Gubernur yang memberikan sinyal positif. Kedepan kami yakin Pak Anies bisa memimpin Indonesia. Walau memang tetap ada kekurangannya, karena setiap manusia tak ada yang sempurna, namun setidaknya PKS menggunakan kaidah Fahkum Bidz Dzowahir Wala Tahkum Bis Sarair yang artinya menjatuhkan hukum atau menilai karena sesuatu yang jelas / nampak, jangan menilai dari sesuatu yang tidak tampak.
“Hari ini sangat nampak bahwa Pak Anies benar-benar serius. Benar- benar siap memimpin Indonesia dan ini yang menjadi salah satu alasan kenapa PKS kesemsem dan kenapa ingin memperjuangkan Pak Anies sebagai Calon Presiden Republik Indonesia di tahun 2024,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Deni juga mengakui besarnya PKS di Kabupaten Garut karena sosok dr. Helmi Budiman. Menurut Deni, DPD PKS Kabupaten Garut di tingkat struktur, selama dua tahun telah melakukan survey, tepatnya tahun 2022-2023 dan hasilnya masih sama, bahkan tahun 2023 semakin meningkat.
“Posisi dr. Helmi dari segi popularitas, elektabilitas, akseptabilitas di masyarakat sangat tinggi. Namun demikian, masih tetap ada gap atau ruang kosong diantara dr. Helmi dan PKS. Bahkan di tahun 2022 gapnya cukup jauh. Namun di tahun 2023 gapnya semakin bagus, semakin dekat,” katanya.
Sebagai Kader PKS, Deni memahami bahwa Helmi Budiman merupakan tokoh publik dan punya rekam jejak sebagai dokter, aktivis dan pimpinan ormas di Kabupaten Garut, sehingga pergerakannya lebih luwes, berbeda dengan partai yang pergerakannya terbatas. Ini yang menjadi salah satu catatan partai, maka tim survey memberikan arahan, apabila PKS ingin besar, maka jangan menjauhkan diri dengan sosok Helmi Budiman.
[irp posts=”6193″ ]
“Maka dari itu kenapa pimpinan di pusat menjadikan dokter Helmi sebagai Ketua PKS, dengan harapan, elektabilitas dan popularitas dr. Helmi Budiman yang terlampau tinggi bisa mengkatrol suara partai. Sehingga bisa apple to apple antara PKS dan dr. Helmi,” tegasnya. (asep ahmad)