LOCUSONLINE.CO – Jelang Pemilu 2024 yang tinggal beberapa hari lagi, harga gabah padi di Tasikmalaya meroket tembus hingga Rp 10.000 per kilogram. Kenaikan itu berdampak langsung kepada naiknya harga beras hingga mencapai Rp 16.000 per kilogram.
Kenaikan harga gabah padi tersebut dirasakan sejak dua minggu yang lalu. Awalnya gabah dijual Rp 8.500 per kilogram dan kini naik menjadi Rp 10.000 per kg. Kenaikan harga itu mulai dirasakan oleh para pengepul gabah padi di wilayah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
[irp posts=”579″ ]
“Ini (harga gabah naik, Red) karena pasokan yang berkurang akibat tidak menanam padi selama musim kemarau,” ujar Tajmudin, Pengepul Gabah Padi di Kecamatan Singaparna, Selasa 6 Februari 2024.
Pasokan gabah padi tersebut menurun drastis. Biasanya digudang miliknya itu tidak kurang dari 7 ton tersimpan stok gabah. Saat ini hanya tersedia 5 kuintal saja.
“Gabah naik juga karena adanya kenaikan pada harga beras yang mencapai Rp 16.000 per kilogramnya,” terangnya.
Dengan kenaikan harga gabah padi tersebut dirinya tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya bisa menuggu stabil kembali harga. “Meskipun harga naik tetapi saya tetap membeli gabah, walau untungnya hanya sedikit,” tambahnya.
[irp posts=”456″ ]
Tajmudin berharap, kenaikan gabah tersebut bisa segera ada solusinya agar harga bisa kembali normal. Dan masyarakat tidak lagi keberatan membeli beras yang begitu mahal saat ini.
“Saya harap ada stabilisasi harga, apalagi mau Pemilu 2024 agar lebih terasa tentaram,” harapnya.
Sementara itu, masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya lainnya mengeluh dengan kenaikan harga beras di pasar. Kodisi seperti itu menyulitkan, apalagi di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu.