LOCUSOLINE, GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat nilai realisasi investasi di daerah tersebut selama 2023 mencapai Rp1,35 triliun, melebihi target sebesar Rp1,2 triliun. Investasi ini berasal dari penanaman modal dalam negeri maupun modal asing, yang terutama berfokus pada sektor industri dan lainnya.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, capaian investasi setiap tahun terus meningkat. Pada tahun 2022, target investasi sebesar Rp1,2 triliun, dan pada tahun 2023 targetnya tetap sama, namun hasilnya melebihi target tersebut.
Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Garut, terdapat total 1.025 proyek investasi, yang terdiri dari 97 proyek penanaman modal asing dan 928 proyek penanaman modal dalam negeri.
” Dari total tersebut, hanya 510 proyek yang telah menyampaikan nilai realisasi investasi, sedangkan sisanya 515 proyek belum melaporkan nilai realisasi investasi,” ungkap Wahyu.
Investasi dari penanaman modal asing sebesar Rp354.752.752.791, berasal dari 12 negara seperti Singapura, Jepang, Belanda, Hongkong, Samoa Barat, Korea Selatan, Taiwan, Prancis, Tiongkok, Samoa, Amerika, Qatar, dan Inggris. Sementara itu, investasi terbesar dari penanaman modal dalam negeri berasal dari PT Jakarta Intiland, dengan nilai investasi sebesar Rp68.230.900.000 untuk membangun hotel, sarana parkir, dan pusat perbelanjaan di Garut Kota.
Wahyudijaya juga menyampaikan bahwa target investasi untuk tahun 2024 adalah sebesar Rp1,5 triliun, yang dianggap realistis mengingat pertumbuhan ekonomi dan minat investor yang tertarik berinvestasi di Garut. Pihaknya optimis dapat mencapai target tersebut, mengingat berhasil melampaui target pada tahun sebelumnya sebesar 7 persen.
Laporan: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues