Selain itu, Jokowi menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia dalam menghadapi perubahan iklim dan kerja sama dalam bidang ekonomi digital. Dukungan Australia dalam bentuk investasi, akses pembiayaan inovatif, dan transfer teknologi sangat diperlukan. Jokowi juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik (EV) di ASEAN, seperti investasi perusahaan nikel Australia Nickel Industries di Morowali, Sulawesi. Jokowi menegaskan bahwa Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Dalam bidang transformasi digital, Jokowi mengapresiasi dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement pada tahun lalu. Ia berharap Australia dapat memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan dan pengetahuan, serta kemitraan publik dan privat yang kuat.
Dalam penutup pidatonya, Jokowi mengingatkan bahwa ASEAN dan Australia berbagi masa depan yang sama dan harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera. “ASEAN dan Australia adalah mitra yang hebat untuk saat ini dan masa depan,” tambahnya.
Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam sesi pleno KTT Khusus ASEAN-Australia.
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues