LOCUSONLINE, MATARAM – Mengingat meningkatnya potensi bencana di Mataram, Badan Penanggulangan Bencana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat bencana. Minggu, 17/ 3/ 2024
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor, menyatakan bahwa dengan adanya peningkatan potensi bencana akibat cuaca ekstrem, status siaga darurat bencana di Mataram akan diperpanjang hingga akhir Maret 2024.
“Awalnya, status siaga darurat bencana di Mataram dijadwalkan berakhir pada pertengahan Maret 2024,” ujarnya.
Namun, jika terjadi peningkatan eskalasi potensi bencana di masa depan, yang ditandai dengan tingginya ancaman bencana, daerah yang terpapar bencana, dan jumlah korban bencana, maka status siaga darurat dapat ditingkatkan menjadi siaga tanggap darurat.
Misalnya, jika terjadi genangan akibat luapan air sungai yang mempengaruhi 4-5 RT (rukun tetangga) selama lebih dari tiga jam, sehingga berdampak pada kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Jika kondisi cuaca ekstrem seperti itu terjadi, status siaga darurat bencana dapat ditingkatkan menjadi siaga tanggap bencana. Namun, tentunya kita berharap hal tersebut tidak terjadi,” tambahnya.
Di sisi lain, jika eskalasi potensi bencana terus menurun hingga bulan April 2024, maka status siaga darurat bencana juga dapat diperpanjang.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 15 Maret 2024, cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan deras masih berpotensi terjadi di Mataram dalam waktu 10 hari ke depan.
“Selama 10 hari ke depan, wilayah Kota Mataram masih berpotensi mengalami hujan dan angin kencang,” paparnya.
Namun, BMKG memprediksi bahwa potensi angin kencang ke depan akan lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya.
“Angin kencang dan hujan deras masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan, tetapi tidak sekuat pada Rabu-Kamis (13-14 Maret) yang menyebabkan tumbangnya 27 pohon,” jelasnya.
Meskipun demikian, Mahfuddin tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, gelombang pasang, dan longsor.
“Bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja, oleh karena itu, jika tidak ada keperluan mendesak, sebaiknya tetap tinggal di rumah,” pesannya.
Editor: Red
Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues