LOCUSONLINE, GARUT – Ke Garut pulang tidak membawa dodol rasanya tidak apdol, hari ketiga Lebaran atau Idul Fitri 1445H, toko dodol di Desa Suci Kecamatan Karangpawitan nampak ramai dikunjungi oleh pengunjung, pembeli oleh-oleh khas Garut ini didominasi oleh pemudik dari berbagai daerah di luar kota Garut. Sabtu, 13/ 4/ 2024
Para pembeli di toko aneka dodol Garut tersebut terlihat berebut membeli berbagai jenis dodol dan wajit sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal mereka. Salah seorang pembeli.
Rania Dewi, mengungkapkan ia membeli aneka dodol dan cemilan khas Garut sebagai oleh-oleh untuk keluarganya di Depok.
“Setiap mudik pasti kami membeli dodol Garut yang legendaris buat oleh-oleh sanak sodara di Depok,” ungkapnya.
Toko Dodol Pusaka yang dimiliki oleh H. Agus Apandi juga mengalami lonjakan pembeli pada hari itu. Menurut H. Agus, pemudik mulai kembali ke kota asal mereka, sehingga ia merasa cukup kewalahan. Untuk memenuhi omzet penjualan, ia bahkan bisa menghabiskan hingga 4 kuintal (400 kg) dodol per hari.
“Varian dodol yang paling diminati oleh pembeli di toko kami adalah dodol rujak. Dodol rujak ini menjadi favorit karena rasanya yang unik dan segar,” tegasnya.
Keberagaman varian rasa dodol dan wajit menjadi daya tarik bagi pemudik yang ingin membawa oleh-oleh khas Garut. Dalam musim mudik kali ini, para pedagang dodol di Garut merasakan peningkatan penjualan yang signifikan.
Pewarta : Suradi
Editor : Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues