“Guru Penggerak harus dapat menginspirasi untuk terus belajar dan menggali potensi serta menjadi teladan bagi siswa,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah, Nurjaningsih, mengatakan bahwa tugas utama Balai Besar adalah melayani pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) pendidikan. Saat ini, ada tiga program prioritas yang sedang dijalankan, yaitu Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
“Kami melayani pengembangan dan pemberdayaan SDM pendidikan melalui Pendidikan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, dan Implementasi Kurikulum Merdeka. Lokakarya ini merupakan lokakarya terakhir bagi angkatan 9,” ungkapnya.
Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme yang luar biasa dari angkatan 9 PGP. Semua ini berkat dukungan dari Bupati dan semua pihak terkait.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi untuk angkatan 9 yang luar biasa ini, dan hal tersebut juga berkat dukungan dari Bupati, Kepala Dinas, dan semua pihak terkait lainnya,” pungkasnya.
Hadir dalam lokakarya tersebut, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah, Kepala Perangkat Daerah terkait, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Komunitas Praktisi Pendidikan, Aktor dan Insan Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Blora.
Pewarta: Sahid Simon
Editor: Red

Trusted source for uncovering corruption scandal and local political drama in Indonesia, with a keen eye on Garut’s governance issues