“Para guru honorer menyoroti urgensi perubahan nyata dalam kebijakan pengangkatan mereka menjadi P3K. Mereka menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang untuk janji-janji palsu dan sikap yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah diharapkan segera bertindak untuk memberikan keadilan bagi para guru honorer yang gigih berjuang demi pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Garut”
LOCUSONLINE, GARUT – Enan Wakil Ketua DPRD Garut Bohongi Ratusan Guru Honorer. Dalam aksi demonstrasi yang dipenuhi dengan emosi, para guru honorer mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap janji Enan untuk mengangkat 2000 guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Ironisnya, dari jumlah tersebut, hanya 600 kuota yang terwujud, sementara sisanya masih berupa janji kosong. Kamis, 20 Juni 2024
Saat aksi demo, dengan santainya Enan berusaha untuk meninggalkan gedung, para guru honorer yang marah segera menghadangnya dengan terikan.
“Bapak, di mana tanggung jawab bapak akan janji yang bapak tandatangani di atas materai? Bapak Enan mungkin memiliki gaji besar, tapi kami hanya mendapatkan gaji kecil 600 ribu juga tidak dibayar!” teriak seorang guru honorer, menunjukkan betapa dalamnya kekecewaan mereka.
Namun, alih-alih memberikan jawaban yang memuaskan, Enan malah cuci tangan dan berdalih bahwa telah mengajukan permohonan ke Kementerian Keuangan melalui Sekda, yang menambah kemarahan para guru.
Kepergian Enan yang terkesan cuci tangan dan menghindari tanggung jawab hanya memperburuk suasana. Para guru merasa dipermainkan dan diperlakukan tidak adil oleh wakil rakyat yang seharusnya mewakili dan menyarakan aspirasi mereka.
Fitri Fauziah, seorang guru honorer asal Cibalong, dalam sebuah wawancara mengungkapkan sikap Enan memang tidak seperti Ketua DPRD Euis Ida yang ketus, namun Enan suka memeberi harapan palsu (PHP).
“Pak Enan itu PHP” ungkap Fitri meluapkan kekecewaannya di tengah kerumunan.
Para guru honorer menilai janji yang diberikan Enan sebagai harapan palsu. Mereka mengecam kebijakan yang hanya membuat mereka bergulat dengan gaji rendah dan ketidakpastian status.
Dalam situasi ini, pemerintah daerah Garut, khususnya Enan, diharapkan untuk berhenti memberikan janji-janji tanpa realisasi.
Demikian berita berjudul “Enan Wakil Ketua DPRD Garut Bohongi Ratusan Guru Honorer”. Semoga bermanfaat.
Editor: Red