LOCUSONLINE, BANDUNG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat kick-off program Pra Koperasi sebagai langkah strategis dalam upaya memberantas kemiskinan ekstrem di Jawa Barat. Acara ini diadakan di Kantor MUI, Bandung, pada Rabu (31/7), dan dihadiri oleh berbagai perangkat daerah provinsi, kota/kabupaten di Jawa Barat, serta Wakil Ketua II BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Ali Khosim., SHI., M.Ag.
Program Pra Koperasi ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat miskin ekstrem agar dapat mandiri secara ekonomi. Dr. H. Ali Khosim., SHI., M.Ag, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga zakat untuk menciptakan kesejahteraan yang merata di seluruh Jawa Barat.
Baca Juga : Data Kondisi Rumah Warga di Jawa Barat: Layak Huni dan Tidak Layak Huni pada 2023
Program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang kali ini berfokus di Kota Bandung memberikan bantuan modal usaha produktif, pendampingan, pelatihan, dan renovasi akses air bersih (Water Well) kepada masyarakat yang membutuhkan. Program ini merupakan inisiatif ketiga setelah dilaksanakan di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Bandung Barat oleh Baznas Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Meskipun terjadi penurunan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Jawa Barat masih memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem yang signifikan. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja baru.
Baznas Jawa Barat kick-off Program Pra Koperasi sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kepala Bappeda Jabar menyatakan harapannya bahwa program ini dapat sukses dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Baznas Jabar dan Pemprov Jabar optimis bahwa program ini akan membawa perubahan positif dan memberikan harapan baru bagi masyarakat miskin ekstrem di Jawa Barat.
Editor: Red