LOCUSONLINE, GARUT – Proyek pembangunan sarana prasarana Puskesmas Pembantu (PUSTU) di Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, menjadi sorotan Forum Wartawan Kadungora (Forwakad) karena diduga proyek dikerjakan asal-asalan.
Proyek yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut tahun anggaran 2024 dengan nilai Rp. 231.231.480,50 ini dikerjakan oleh CV. Putra Cakrabuana.
Ucu Wardani, anggota Forwakad, menilai bahwa proyek ini tidak sesuai dengan spesifikasi. Ia mencontohkan penggunaan semen merek Merdeka yang harganya sekitar Rp. 52.000/sak, yang tidak sesuai dengan yang tercantum di RAB (Rencana Anggaran Bangunan).
“Pasir yang digunakan untuk pengecoran kolom praktis dan ring baleuknya pun hanya mengunakan pasir yang sama untuk adukan pasangan bata merah saja. Bagaimana mau ada kekuatan kalau mengunakan pasir untuk pasangan, itu kan seharusnya yang digunakan pasir cor dan spilt, untuk pengecoran kolom dan ring baleuknya, sehingga hasil kualitasnya pun bagus tidak keropos,” jelas Ucu.
Seorang warga Nangka Bongkok yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan bahwa proyek ini seperti tidak bertuan, karena pemilik CV belum pernah datang ke lokasi.
Ganjar, mandor di lokasi proyek, menjelaskan bahwa dirinya hanya pekerja borong upah kerja dan menerima pembayaran melalui transfer dari Cecep, penerima pekerjaan pembangunan dari pemilik CV.
Cecep, ketika dihubungi, mengatakan bahwa dirinya hanya diberi pekerjaan oleh Azis, perwakilan dari pemilik CV. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak bertanggung jawab atas bahan material yang digunakan.
Kepala Desa Gandamekar membenarkan adanya pembangunan PUSTU di wilayahnya, namun menyatakan bahwa desa hanya penerima manfaat. Ia menyarankan untuk menanyakan kualitas proyek kepada pemilik CV atau UPTD Puskesmas Rancasalak yang mengajukan proyek tersebut.
Forwakad berencana untuk melakukan klarifikasi dan mendatangi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, selaku pemberi proyek, untuk menanyakan dugaan pelanggaran dalam proyek pembangunan sarana prasarana PUSTU ini.
Dugaan proyek asal-asalan ini menimbulkan kekhawatiran akan kualitas bangunan dan berpotensi merugikan masyarakat. Diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dapat segera menyelidiki dugaan ini dan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan kualitas bangunan PUSTU sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pewarta: Nuroni
Editor: Red