Ketua DPRD, Sri Fuji Utami, dan Istri Pj. Bupati, Zuraidah, tampak tertarik dengan stand yang menawarkan kosmetik, aksesoris, dan hiasan tulisan di tangan. Ketua DPRD juga membeli dan langsung mengenakan batik di stand pengrajin dan pengusaha pakaian serta kain, juga sepatu bercorak batik. Istri Pj. Bupati beserta Ibu-Ibu lainnya tertarik dengan stand yang memasarkan berbagai sayuran dan rempah-rempah segar.
Pemangku jabatan penting di Purwakarta, seperti Sekretaris Daerah Purwakarta, Norman Nugraha, juga berkesempatan untuk melihat langsung stand-stand yang menawarkan produknya masing-masing.
Gelar produk dan business matching UMKM naik kelas kali ini, dimeriahkan dengan Bazar UMKM, Bazar Sembako Murah, Klinik UMKM, Demo Produk UMKM dan Perlombaan anak-anak, diikuti oleh 5 Kabupaten/Kota, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta.
Diketahui, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat, melalui Kepala Dinas Diskuk, Rachmat Taufik Garsadi, dalam suatu kesempatan di Bandung, beberapa waktu lalu mengatakan, layanan transaksi digital terutama QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yang diluncurkan oleh perbankan, sejatinya memudahkan UMKM itu sendiri, utamanya dalam pencatatan transaksi.
Kepala Dinas itu meminta, pengusaha UMKM untuk memaksimalkan layanan pembayaran digital termasuk lewat QRIS, pada setiap transaksi yang dilakukan, untuk perkembangan usaha mereka.
Tercatatnya tiap transaksi yang dilakukan, barang tentu kinerja UMKM akan terlihat dan efeknya peluang industri yang berasal dari kerakyatan itu untuk mengakses pinjaman dari sektor keuangan semakin besar. Data transaksi yang baik akan turut menjadi salah satu tolak ukur perbankan dalam memberikan pinjaman.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”