LOCUSONLINE, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI menyatakan bahwa pemberdayaan perempuan menjadi kunci penting dalam membangun desa di Indonesia.
Berdasarkan kajian yang dilakukan di 11 desa di 8 kabupaten, ditemukan fakta bahwa pemberdayaan perempuan di pedesaan menjadi bagian penting untuk membangun manusia Indonesia yang inklusif.
“Pemberdayaan perempuan dalam rangka pembangunan desa menjadi bagian penting dalam membangun manusia Indonesia inklusif,” kata Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial Kemenko PMK Monalisa Herawati Rumayar melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.
Kajian tersebut menggunakan metode pendekatan kualitatif dan telah dilaksanakan pada 17-24 November lalu oleh tim Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Delapan kabupaten yang menjadi objek kajian adalah Bangka Tengah, Tanggamus, Indramayu, Bantul, Banyuwangi, Banjar, Maros, dan Minahasa Utara. Lokus intervensi kajian meliputi Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD), komponen Desa Inklusi, intervensi program pemerintah dan nonpemerintah, status kesetaraan dan pemberdayaan gender, status IDM, dan isu pemberdayaan.
“Dari studi ini, diharapkan nantinya dapat memecahkan masalah tertentu dan mencari solusi bersama para ahli serta dapat menggali konsep dan praktik pemberdayaan perempuan di desa,” ujarnya.
Monalisa menyebut hasil kajian ini dapat dijadikan acuan bagi pemerintah desa dalam menyusun perencanaan pembangunan yang lebih partisipatif, juga sebagai rekomendasi kebijakan/program yang lebih baik.

“Jangan tunggu mampu dulu untuk memberi, tidak usah sempat dulu untuk berbuat baik”